Waduh, Warga Masih Menolak Tanahnya Digusur untuk Pembangunan Bandara Baru Yogyakarta

Koran SINDO, Jurnalis
Senin 21 Agustus 2017 13:23 WIB
(Foto: Koran SINDO)
Share :

KULONPROGO – Rencana pembangunan Bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) masih menyisakan masalah. Ada belasan warga yang menolak dan tidak memperkenankan tim melakukan pengukuran tanah.

Meski begitu, PT Angkasa Pura I mengklaim pembebasan telah selesai. Bagi yang menolak kompensasi akan dititipkan di pengadilan melalui mekanisme konsinyasi.

“Masih ada belasan yang menolak pengukuran ulang,” ujar Kepala Desa Glagah, Kecamatan Temon, Kulonprogo, Agus Parmono. Menurut Agus, warga yang menolak hanya sebagian kecil.

Baca Juga: Bandara Baru Yogyakarta Berkelas Dunia

Sebelumnya ada puluhan warga yang menolak pendataan dan pengukuran. Namun seiring bergulirnya tahapan pembangunan, banyak yang merelakan. Bahkan sejumlah tokoh Wahana Tri-Tunggal (WTT) yang awalnya getol melakukan aksi penolakan mulai berbalik arah. Mereka mendukung dan merelakan lahannya untuk bandara dan minta dilakukan pengukuran dan pendataan ulang.

Ketua WTT Martono mengatakan, pada pengukuran dan pendataan tahap pertama telah diselesaikan pada Rabu (16/9) lalu. Saat itu, ada 31 rumah dan bangunan lain yang diukur. Namun masih ada 18 rumah di Desa Palihan dan 20 rumah di Desa Glagah yang belum terjangkau pada pengukuran ulang tahap pertama. Kekurangan itu akan diselesaikan pada tahap kedua, mulai Senin (21/8) hingga Selasa (22/8) besok.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya