JAKARTA - Utang pemerintah pusat sampai dengan akhir bulan Juli 2017 telah mencapai Rp3.779,98 triliun. Jumlah utang ini terdiri dari Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp3.045,0 triliun (80,6%) dan pinjaman sebesar Rp734,98 triliun (19,4%).
Persoalan utang ini turut dijelaskan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani di hadapan kader perempuan partai Golkar. Menurutnya, semua negara di dunia memiliki utang untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kecuali negara tax haven.
"Mengenai masalah utang, kalau di seluruh dunia 190 negara semuanya kecuali 2 negara kecil yang merupakan tax haven yang jadi pusat perjudian, dia enggak punya utang, tapi semua negara punya utang," kata Sri Mulyani dalam acara workshop nasional perempuan legislatif, eksekutif, dan kader Partai Golkar di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (27/8/2017).
Baca Juga: Indonesia Butuh Utang untuk Kencangkan Laju Investasi!
Utang pun diyakini dapat memberikan berkah kepada Indonesia jika benar-benar diawasi oleh segala pihak. Jika utang ini diawasi, ekonomi Indonesia diyakini dapat tumbuh secara merata sehingga dalam jangka panjang Indonesia tak perlu bergantung dengan utang.
"Kalau kita punya utang dan diawasi hati-hati, bisa jadi solusi agar kita tidak menjadi kecanduan utang," ujarnya.