Jadi Produsen Terbesar, Menteri Jonan: RI Harus Menentukan Harga Timah Dunia

Antara, Jurnalis
Senin 28 Agustus 2017 16:08 WIB
Ilustrasi: Reuters
Share :

NUSA DUA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengatakan, Indonesia harus mampu menentukan harga timah dunia, mengingat Indonesia adalah produsen komoditas tambang timah terbesar kedua di dunia.

"Pemerintah concern (sangat peduli) terhadap perdagangan timah sebagai sumber daya alam berada di Indonesia, dapat mencapai harga yang fair, tidak semata-mata dikendalikan oleh perdagangan dunia," kata Menteri ESDM pada Konferensi dan Pameran Timah Internasional 2017 di Nusa Dua, Bali, Selasa (28/8/2017).

Indonesia adalah negara penyumbang ekspor timah timah terbesar kedua, setelah China, yakni sekitar 70%.

"Jadi kita ingin, memperoleh harga yang fair, terlebih kita telah memiliki bursa timah," katanya.

Baca Juga: Serap Rp920 Miliar, PT Timah Ekspansi Tambah Kapal

Ia menuturkan keberadaan Bursa Komoditi dan Derifatif (BKDI) atau Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) selain dapat menjadi acuan harga timah dunia, juga mengurangi perdagangan serta transaksi timah secara ilegal.

"Keberadaan bursa ini, semaksimal mungkin dapat menekan kegiatan perdagangan dan transaksi timah secara ilegal. Kegiatan ilegal itu dapat mempengaruhi harga komoditi timah dan mengakibatkan dampak negatif bagi lingkungan di lokasi penambangan. Karena yang ilegal itu, setelah penambangan ditinggalkan begitu saja, sehingga lingkungan menjadi rusak," ujar Jonan.

Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan, mencatat produksi timah dari Indonesia menyumbang 26% dari total pasokan di dunia. Produksi timah nusantara hanya dikalahkan oleh China yang lebih banyak diserap pasar dalam Negeri Tirai Bambu itu.

Baca Juga: Target Produksi 33.000 Ton, PT Timah Sebut Operasional Masih Jadi Tantangan

Penentu harga Sejumlah pihak ingin agar Indonesia menjadi penentu harga timah dunia. Langkah-langkah terus digalang guna mendukung Tanah Air sebagai penentu perdagangan timah, termasuk oleh BKDI.

Tercatat, lantai bursa yang memperdagangkan timah di dunia terdapat di BKDI, London Metal Exchange (LME), dan Kuala Lumpur Tin Market (KLTM). Referensi harga justru tidak ditentukan oleh bursa logam yang berasal dari produsen terbesar.

Penentu harga timah dunia didominasi oleh LME di London, Inggris yang bukan sebagai produsen timah. Indonesia memiliki pasar komoditas berjangka pada tiga tahun terakhir dengan nama ICDX.

Ketua BKDI Said Aqil Siroj mengatakan setelah empat tahun berjalan harga timah BKDI menjadi acuan harga bagi pelaku di dalam dan luar negeri. Hal itu terbukti sentimen harga timah dari Indonesia menjadi salah satu faktor pengerak harga timah di pasar.

Pada medio Juli 2017 BKDI sempat membukukan harga Komoditi Timah di level USD20.300 per metrik ton. Kendati bukan harga terbaik yang pernah ada, namun BKDI telah membantu mendongkrak harga timah sempat berada di angka USD14.000 per metrik ton.

Konferensi dan Pameran Timah Internasional 2017 berlangsung 28-29 Juli 2017 dengan tema "Tin Beyond Boundaries Integrating the Tin Industry for Sustainable Economic Growth" dan diikuti oleh 13 negara.

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya