Garuda Indonesia Rugi Paling Besar Rp3,7 Triliun Gara-Gara Ikut Tax Amnesty

Lidya Julita Sembiring, Jurnalis
Rabu 30 Agustus 2017 20:06 WIB
Ilustrasi: (Foto: Okezone)
Share :

"Kemarin masalah operasi saja. Beberapa airlines di beberapa lokasi tidak menggembirakan. Kita perlu efisiensi begitu saja. Kita mengkaji lagi rute mana yang lebih fokus. Di mana yang paling untung, tidak semua diambil. Nanti justru misalnya begini, kita buka rute Silangit misalnya. Begitu buka di Silangit, Garuda sampai saat ini masih rugi, karena menggunakan bombardier. Jadi airlines pakai bombardier yang dia pakai," jelasnya.

Baca Juga: Garuda Indonesia Tak Setor Dividen, Komisi VI: Arah Bisnisnya Tidak Jelas!

Sementara itu, dia menjelaskan pengoperasian Garuda juga berbeda dengan pesawat lainnya. Seperti Sriwjaya pakai 737-500 yang sehari bisa 2 hingga 3 kali sehari menguntungkan.

"Ini masalah strategi untuk pesawat. Sehingga ada jenis enam pesawat. Pak Pahala sedang merestrukturisasi. Propeler lagi kerjasama dengan Pelita Air Service, sehingga costnya lebih jauh hemat," tukasnya.

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya