Bayar Tol Wajib Pakai Nontunai, Jasa Marga Butuh 1,5 juta Kartu Baru

Ulfa Arieza, Jurnalis
Jum'at 08 September 2017 18:23 WIB
Ilustrasi: (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Peraturan penggunaan uang non tunai pada transaksi di gardu tol akan belaku pada 31 Oktober 2017. Artinya, dua bulan dari sekarang pengguna kendaraan yang melintas jalan tol harus memiliki uang elektronik atau e-money.

Dengan demikian, pihak perbankan harus menjamin ketersediaan e-money untuk mendukung kelancaran program tersebut.  

Direktur Operasional II Jasa Marga Subakti Syukur mengungkapkan dari perhitungan yang dilakukan Jasa Marga, untuk mencapai 100% nontunai pada 31 Oktober 2017, dibutuhkan setidaknya 101.000 e-money tiap hari, selama 15 hari. 

Baca Juga: INGAT! Mulai 31 Oktober, Tol Tak Terima Uang Tunai

"Kami perlu kartu 101.000 per hari selama 15 hari, jadi sekitar 1,5 juta kartu baru yang bisa dijual di lapangan," ujarnya di Jakarta, Jumat (9/9/2017). 

Oleh karena itu, Subakti mengatakan saat ini Jasa Marga terus melakukan koordinasi bersama pihak bank sebagai penyedia e-money. Sejalan dengan itu, sosialisasi kepada masyarakat terus dilakukan.

Sementara itu Vice President BNI Dyah Permata Widyastuti mengatakan, pihak bank telah dihimbau untuk menyediakan setidaknya 1 juta e-money. Tidak hanya dari ketersediaan kartu, sistem isi ulang e-money juga telah dipersiapkan dengan matang.

Selain itu, Dyah mengungkapkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan aturan ini, maka diadakan insentif bagi pembelian e-money di gardu tol, yang berlaku hingga 31 Oktober. 

Baca Juga: Catat! Bank Mandiri Siap Lancarkan Oktober Bayar Tol Wajib Nontunai

"Kami sudah persiapkan mengenai kartu dari sistem top up dan sebagainya. Segera beli kartu perdana uang elektronik beli di mana-mana bisa. Terus sampai 31 Oktober ini di gerbang tol ada harga khusus. Kalau kepepet banget di gerbang tol ada fasilitas untuk top up tunai," ujarnya. 

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya