“Selain itu, diperlukan optimalisasi penggunaan teknologi dan integrasi industri kecil dan menengah (IKM) ke perekonomian digital melalui pengembangan e-smart IKM dengan sentra di seluruh Indonesia, termasuk di Jawa Barat, terutama industri fashion, industri kreatif, kerajinan, furnitur, kosmetik, herbal, perhiasan, logam, dan makanan-minuman,” katanya.
Keempat, pengembangan sektor pertanian difokuskan pada upaya meningkatkan nilai tambah hasil produk pertanian di antaranya dengan memperkuat kelembagaan petani melalui pengembangan korporat/ cooperative farming sehingga memacu berkembangnya agroindustri- agrobisnis, termasuk pertanian organik yang bernilai tambah.
Baca juga: Simak! Kemiskinan dan Kesenjangan Bisa Diberantas dengan Sistem Ekonomi Syariah
Kelima, pengembangan sektor pariwisata dengan strategi penguatan atraksi, akses, dan amenitas sebagai quick wins melalui pengembangan destinasi unggulan pariwisata tematik, yakni wisata bahari, wisata sejarah, religi, tradisi seni budaya, serta desa wisata. “Nanti akan dilakukan penguatan branding dan promosi pariwisata yang terintegrasi dengan mengoptimalkan penggunaan teknologi dan e-commerce,” kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan.
Selain itu, pengembangan sektor pariwisata di selatan Jawa Barat dan Banten akan disertai percepatan pembangunan infrastruktur konektivitas, yaitu Tol Ciawi-Sukabumi. Menurutnya, pemerintah akanterusmendorongpercepatan pembangunan infrastruktur di Jawa Barat yang akan mendukung tumbuhnya sektor-sektor ekonomi potensial.
“Ke depan kita harus fokus membangun Indonesia, jangan lagi mengurusi hal yang tidak penting. Pembangunan Jabar harus dilakukan holistik, apalagi ke depan orang sudah bicaranya tentang digital dan teknologi. Kami akan mengerahkan segala kemampuan dan mengatasi segala hambatan,” ungkap dia.