Diah menjelaskan kelangkaan kepemilikan rumah (back log) telah mencapai 13,5 juta unit pada 2015 dan kebutuhan perumahan setiap tahunnya mencapai 800.000 sampai satu juta unit.
"Dengan tingkat pertumbuhan penduduk rata-rata nasional mencapai 1,49% per tahun, backlog perumahan nasional akan semakin tinggi dari waktu ke waktu," ungkapnya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Syarif Burhanuddin mengatakan backlog dipengaruhi ketersediaan (supply) lahan dan kebutuhan (demand) rumah yang tidak sesuai. Saat ini, angka backlog menurut Sensus Nasional sudah turun menjadi sekitar 11 juta unit pada 2016.
"Kebutuhan perumahan setiap tahun mencapai 800.000 unit, sedangkan yang tersedia kurang lebih hanya mencukupi untuk membangun 400 ribu unit," kata Syarif.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mencatat capaian kinerja Program Satu Juta Rumah per 22 September 2017 telah mencapai 623.344 unit rumah siap huni.
(Dani Jumadil Akhir)