Data Pekerjaan Tak Sesuai Harapan Bikin Dolar AS Lesu

Antara, Jurnalis
Kamis 05 Oktober 2017 07:14 WIB
Ilustrasi: (Foto: Okezone)
Share :

NEW YORK - Kurs dolar AS berakhir melemah terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya pada Rabu (Kamis pagi WIB), karena para investor mempertimbangkan sejumlah laporan data ekonomi.

Lapangan pekerjaan sektor swasta AS meningkat sebesar 135.000 pada September, jauh lebih rendah daripada angka Agustus di 228.000, menurut Laporan Ketenagakerjaan Nasional ADP yang dirilis pada Rabu (4/10/2017).

Laporan ADP sering dilihat sebagai pratinjau untuk data penggajian nonpertanian (payroll nonfarm) AS yang diawasi ketat, yang akan keluar pada Jumat (6/10/2017) waktu setempat.

Sementara itu, aktivitas ekonomi di sektor nonmanufaktur meningkat pada September untuk bulan ke-93 berturut-turut, Institute for Supply Management (ISM) dalam laporannya.

Indeks nonmanufaktur ISM mencapai 59,8% pada September, mengalahkan ekspektasi pasar.

Para investor juga terus mengawasi Ketua Federal Reserve Janet Yellen, yang dijadwalkan akan menyampaikan sambutan pembukaan di Komunitas Perbankan dalam konferensi penelitian dan kebijakan abad ke-21 di St. Louis pada Rabu sore waktu setempat, untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut mengenai waktu kenaikan suku bunga berikutnya.

Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,10% menjadi 93,471 pada akhir perdagangan.

Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi USD1,1763 dari USD1,1748 pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi USD1,3247 dari USD1,3244 pada sesi sebelumnya. Dolar Australia naik menjadi USD0,7860 dari USD0,7833.

Dolar AS dibeli 112,79 yen Jepang, lebih rendah dari 112,92 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS meningkat menjadi 0,9749 franc Swiss dari 0,9740 franc Swiss, dan dolar turun menjadi 1,2476 dolar Kanada dari 1,2492 dolar Kanada.

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya