Pensiun, Garuda Indonesia Beri Penghormatan untuk Boeing 747-400

Lidya Julita Sembiring, Jurnalis
Senin 09 Oktober 2017 14:38 WIB
Boeing 747-400 dipensiunkan (Foto: Lidya Sembiring/Okezone)
Share :

CENGKARENG – PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) secara resmi mempensiunkan pesawat Boeing 747-400 terakhir dengan nomor registrasi PK-GSH. Setelah mengoperasikan pesawat tersebut selama 23 tahun sejak 1994. Pensiun ini, bersamaan dengan berakhirnya operasional penerbangan haji 1438 H tahun 2017.

Pesawat yang dijuluki sebagai Queen of the Skies ini telah melayani penerbangan komersial terakhirnya pada 6 Oktober untuk melayani kepulangan jamaah haji dari Madinah menuju Makassar. Hal ini setelah beroperasi selama kurun waktu 23 tahun serta 89.900 jam terbang dan 15512 flight cycle.

Penerbangan terakhir PK-GSH tersebut juga menandai masa pensiun seluruh Boeing 747-400 milik Garuda Indonesia. Sepanjang tahun 1994 hingga 2017, Garuda Indonesia mengoperasikan sebanyak 3 armada B747-400 dengan nomor registrasi PK-GSI, PK-GSG, dan PK-GSH.

"Pesawat Boeing 747 telah memainkan peran yang sangat penting dalam perjalanan Garuda Indonesia. Selama lebih dari 23 tahun, pesawat ini telah memberikan banyak kontribusi dan sudah selayaknya dipensiunkan dengan cara yang khusus," ungkap Direktur Utama Garuda Indonesia Pahala N Mansury di Cengkareng, Senin (9/10/2017).

Pahala mengungkapkan bahwa berakhirnya masa kerja armada B747-400 tersebut merupakan bagian dari program revitalisasi armada perusahaan untuk menanggapi ekspektasi dan kebutuhan pasar. Selin itu, ini juga sebagai wujud komitmen Garuda Indonesia untuk terus menjaga kualitas layanan dan kenyamanan penumpang melalui pengoperasian pesawat berusia rata-rata 5 tahun.

"Saat ini kami mengoperasikan pesawat berbadan lebar B777-300ER dan A330-300/200 yang lebih hemat bahan bakar, hemat biaya dan lebih handal yang memberikan pengalaman penerbangan yang lebih nyaman untuk pengguna jasa kami ketika bepergian dengan penerbangan jarak jauh," jelasnya.

Boeing 747-400 sendiri merupakan armada terbesar dari sejumlah armada yang dioperasikan oleh Garuda Indonesia. Pesawat ini memiliki kapasitas 428 penumpang yang terdiri dengan 42 kursi di kelas eksekutif dan 386 sisanya di kelas ekonomi, dengan AVOD yang hanya tersedia di kelas eksekutif.

Kapasitas pesawat B747-400 merupakan yang terbesar dari seluruh jajaran armada. Hal ini sangat bermanfaat pada penerbangan Haji dan Umroh serta penerbangan charter.

"Pesawat ini juga dapat digunakan sebagai pesawat sapujagat di domestik jika terjadi kegagalan sistemik pada penerbangan Garuda seperti volcanic ash dan lainnya," tukasnya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya