JAKARTA - Pemerintah pangkas target pembangunan jaringan gas (jargas) 2018 dari 118.000 sambungan rumah tangga menjadi 78.000 sambungan. Hal ini disebabkan karena program prioritas ke depan akan berfokus pada energi baru terbarukan (EBT) hingga sumur bor.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Ego Syahrial menerangkan, awalnya memang target pembangunan jargas 2018 sebanyak 118.000 sambungan rumah tangga. Namun di dalam rapat kerja kemarin ini ada program-program prioritas yang ditetapkan seperti EBTKE dan sumur bor.
"Tadinya untuk 118.000 kan dan 20 kota turun menjadi 17 kota, kalau tidak salah 78.000 sambungan rumah tangga," tuturnya, di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (11/10/2017).
Baca juga: Simak! Energi Terbarukan Sumbang 43% terhadap Energi Dunia di 2020
Dia mengatakan, target hingga 2019 jargas tersambung sebanyak 1,9 juta. Namun dari target itu yang akan direalisasikan hingga 2019 sebanyak 40%-45%. Hal tersebut dikarenakan keterbatasan anggaran pemerintah.