Lakukan Pergantian Direksi hingga Stock Split, Ini Ambisi BRI

JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) melakukan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) hari ini. Adapun dalam RUPSLB ini membahas dua agenda yakni pemecahan nilai nominal saham (stock split) serta pergantian jajaran direksi dan komisaris.

Direktur Utama BRI, Suprajarto mengatakan kedua langkah ini dilakukan oleh perseroan untuk meningkatkan kinerjanya agar lebih baik dari sebelumnya. Terutama untuk stock split dilakukan agar menarik lebih banyak investor ritel.

 Baca juga: Setujui Stock Split, BRI Harapkan Investor Ritel Meningkat

"Melalui aksi korporasi ini,berupa stock split dan pengangkatan Direktur baru kami optimis mempertahankan kinerja yang cemerlang selama ini. Yang tumbuh terus positif dan tidak pernah alami negatif growth," ungkapnya di Gedung BRI Pusat, Jakarta, Rabu (18/10/2017).

Selain itu, langkah untuk pemegang saham yang diganti dari jajaran direksi 2 orang dan jajaran dewan komisaris 1 orang. Oleh karena itu BRI juga mengharapkan aksi ini bisa menjadi salah satu cara menjadikannya sebagai Bank paling top di Asia Tenggara.

 Baca juga: Berhentikan Adhyaksa Dault, BRI Rombak Jajaran Direksi dan Komisaris

"Kami targetkan untuk jadi the most valuable bank in south asia 2022," jelasnya.

Seperti diketahui, agenda pertama adalah, BRI telah menyetujui pemecaham nilai nominal saham (stock split) dari semula Rp250 per saham menjadi Rp50 per saham. Perubahan ini masih sesuai dengan AD ART.

 Baca juga: Sah! Pemegang Saham Setujui BRI Stock Split 1:5, Jadi Rp3.000/Saham

Agenda kedua, memberhentikan dengan hormat Sunarso sebagai Wakil Direktur Utama dan Randi Anto sebagai Direktur Konsumer. Selain itu jabatan wakil direktur utama dihapus.

"Perusahaan mengangkat Ibu Handayani (Direktur BTN) sebagai Direktur Konsumer dan Ibu R Sophia Alizsa (Jamkrindo) sebagai Direktur Human Capital," kata Direktur Utama Bank BRI Suprajarto, Rabu (18/10/2017).

(Fakhri Rezy)