Utang Indonesia Tercatat Rp3.866,45 Triliun, Siapa Pemberi Pinjaman Terbanyak?

Martin Bagya Kertiyasa, Jurnalis
Kamis 19 Oktober 2017 14:29 WIB
Ilustrasi. (Foto: Shutterstock)
Share :

JAKARTA – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat, utang pemerintah selama September 2017 mengalami kenaikan Rp40,66 triliun. Utang Pemerintah Pusat naik menjadi Rp3.866,45 triliun, terdiri dari SUN sebesar Rp2.591,55 triliun (67,0%), SBSN sebesar Rp536,91 Triliun (13,9%), dan pinjaman sebesar Rp737,99 triliun (19,1%).

Melansir Kemenkeu, Kamis (19/10/2017), utang Pemerintah Pusat berdasarkan krediturnya didominasi oleh investor SBN (81%), kemudian pinjaman dari Bank Dunia (6%), Jepang (5%), ADB (3%), dan lembaga lainnya (5%).

Rata-rata perdagangan harian SBN di bulan September 2017 cenderung melemah dibandingkan bulan sebelumnya. Porsi kepemilikan oleh asing atas SBN yang tradable di bulan ini mencapai 40,03%.

Baca Juga: Dari Rp3.866 Triliun, Rp1.126 Triliun Utang Indonesia Berdenominasi Dolar AS

Adapun sebagian besar investor asing masih memegang SBN yang ber-tenor menengah-panjang atau di atas lima tahun. Hal ini mendorong Pemerintah untuk terus berkomitmen dalam upaya pendalaman pasar SBN domestik.

Sekadar informasi, Sementara data Bank Indonesia (BI) mencatat, utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada akhir Agustus 2017 tercatat USD340,5 miliar atau tumbuh 4,7% (yoy). Berdasarkan kelompok peminjam, ULN sektor swasta tercatat USD165,6 miliar atau 48,6% dari total ULN atau tumbuh 0,1% (yoy), setelah pada Juli 2017 mengalami penurunan sebesar 1,1% (yoy).


Baca Juga: Naik Rp40 Miliar, Utang Indonesia Tembus Rp3.866 Triliun
 

Posisi ULN sektor publik dari pemerintah dan bank sentral pada Agustus 2017 tercatat USD174,9 miliar atau 51,4% dari total ULN, tumbuh 9,5% (yoy), sedikit meningkat dari 9,2% (yoy) pada bulan sebelumnya.

Berdasarkan jangka waktu asal, pertumbuhan ULN jangka panjang dan jangka pendek tetap terkendali. ULN berjangka panjang tumbuh 3,3% (yoy) pada Agustus 2017, sedikit mengalami peningkatan dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 2,6% (yoy). Sementara itu, ULN berjangka pendek tumbuh 14,6% (yoy), lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 13,1% (yoy).

(Martin Bagya Kertiyasa)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya