JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI menerbitkan obligasi melalui Penawaran Umum Obligasi I Kereta Api Indonesia Tahun 2017 bernilai Rp2 triliun.
Direktur Utama KAI, Edi Sukmoro mengklaim bahwa pihaknya memiliki pengalaman. Selain itu, kata dia rekam jejak dan manajemen operasi perseroan juga berlangsung baik. Ditambah proyeksi dan profil pengelolaan keuangan dinilainya positif. Oleh karenanya, dia optimis obligasi yang diterbitkan akan sesuai harapan.
Baca juga: Kereta Bandara Sempat Terkendala Lahan, Railink: Kami Sudah Siap!
“Kami optimis penawaran umum ini akan sukses,” kata Edi di Jakarta, Kamis (19/10/2017).
Dari total dana yang diperoleh dari penerbitan obligasi tersebut, perseroan menyatakan bahwa 55% akan digunakan untuk merampungkan proyek kereta api Bandara Soekarno-Hatta (Soetta). Kemudian sisa 45% akan digunakan untuk pengadaan kereta api.
Baca juga: Soal Tarif Kereta Bandara, Railink Bakal Bedakan Harga sesuai Stasiun Keberangkatan
Adapun, obligasi ini diterbitkan dengan dua seri. Seri A kisaran tingkat kuponnya 7,25%-8% dengan panjang tenor 5 tahun. Sementara Seri B kisaran tingkat kuponnya 7,5%-8,35% dengan panjang tenor 7 tahun. Untuk porsi masing-masing seri ini nantinya ditentukan setelah proses book building.