JAKARTA - PT Astra Internasional Tbk (ASII) memperkirakan belanja modal (capital expenditure/capex) perseroan pada 2018 sebesar Rp14 triliun hingga Rp15 triliun. Angka ini, lebih rendah dibandingkan capex selama beberapa tahun sekira Rp17 triliun.
"Tahun depan Rp14 triliun-Rp15 triliun. Range itu untuk konsolidasi," kata Head of Investor Relations Division ASII Tira Ardianti dalam Workshop Wartawan Pasar Modal 2017 di Cianjur, Kamis (9/11/2017).
Dia mengatakan, sumber pendanaan untuk belanja modal konsolidasi berasal dari dana internal perseroan. Namun tak menutup kemungkinan, jika dibutuhkan pihaknya akan menggalang dana dari perbankan. "Saat ini kalau kita lihat periode 9 bulan 2017 itu Astra secara konsolidasi masih nett cash Rp1,2 triliun," jelasnya.
"Kalau dari cash internal mencukupi untuk beberapa projek, itu kita gunakan internal itu. Kalau kita butuh pendanaan dari bank, fasilitasnya udah ada karena debt kita itu di-consider room-nya masih cukup bisa ditingkatkan. Tapi Astra dalam mengelola neracanya memang selalu hati-hati. Kalau kita enggak perlu ngutang, kita enggak perlu ngutang," jelasnya.
Sementara itu, capex yang telah terserap oleh perseroan hingga September 2017 adalah sebesar Rp10,8 triliun. Hingga akhir tahun diproyeksikan capex akan tembus di angka Rp17 triliun.
"Capex bisa digunakan untuk, pertama, kalau kita lihat struktur capex Astra yang Rp10,8 triliun itu tahun ini besar karena United Tractors mulai membeli kembali alat-alat berat untuk bisnis kontraktor pertambangannya karena kan harus replacement cycle," tandasnya.
(Martin Bagya Kertiyasa)