Setiap tahun, pihaknya menyediakan satu hingga teknologi pertanian baru untuk petani. Satu teknologi baru, misalnya jagung yang tahan hama maupun padi hibrida membutuhkan investasi sekitar USD300 juta dalam waktu 13 tahun.
Baca Juga: Jelang Natal dan Akhir Tahun, Mendag Amankan Pasokan ke Indonesia Timur
Lebih lanjut menurut Head of Corporate Affairs Syngenta Indonesia Johannis Midzon mengatakan, pihaknya juga memberikan kontribusi menjangkau petani meningkatkan hasil panen.
“Petani kecil tidak hanya menjadi penopang penting ketahanan pangan di tingkat lokal dan nasional saja, tetapi juga berperan penting dalam menjaga suplai kebutuhan pangan global," tukasnya.
(Dani Jumadil Akhir)