JAKARTA - Investor di pasar modal masih memberi respons negatif terhadap rencana pemerintah menggabungkan tiga badan usaha milik negara (BUMN) pertambangan ke dalam holding tambang, yakni PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum).
Hal ini terlihat dari pergerakan tiga saham BUMN tambang yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Di mana tiga calon anak usaha holding tambang yakni PT Aneka Tambang Tbk, PT Bukit Asam Tbk, dan PT Timah Tbk cenderung bergerak menurun.
Analis Reliance Securities Lanjar Nafi Taulat berpendapat, hingga saat ini investor dalam kondisi menunggu hasil dari afiliasi dan struktur permodalan yang akan ditetapkan dari holding.
Baca Juga: Sah! Pemerintah Alihkan Saham Antam hingga Freeport ke Inalum
Apalagi pengalihan saham milik pemerintah dari tiga BUMN tambang itu ke holding dinilai menyebabkan perubahan mendasar atas status perseroan sehingga perlu dilakukan tender offer.