Menanti Pengoperasian Kereta Bandara Soekarno-Hatta Kelas Eropa "Rasa" Pesawat

Koran SINDO, Jurnalis
Kamis 30 November 2017 10:21 WIB
Foto: Kereta Bandara (antara)
Share :

Guna menyosialisasikan dan menarik minat penumpang, pada tahap awal nanti tarif yang berlaku adalah promo, yakni Rp20.000-30.000 per sekali jalan. Mulai 1 Januari2018, tarif yang berlaku adalah normal yakni Rp100.000 sekali jalan.

Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Agus Suyatno menilai tarif KA Bandara Rp100.000 masih wajar selama PT KAI memberikan pelayanan prima kepada para pengguna transportasi ini. “Yang penting, pelayanan konsumen bisa terpenuhi terutama ketepatan waktu menuju bandara,” ujar dia.

Pengamat transportasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Danang Parakesit merespons positif diluncurkannya KA Bandara ini karena merupakan inovasi yang baik. Namun untuk mempermudah penumpang, pelayanan harus dimaksimalkan dengan integrasi di beberapa stasiun.

Danang mencontohkan seperti di Stasiun Sudirman Baru, sekalipun bersinggungan dengan Commuter Line, Transjakarta, hingga mass rapid transit (MRT) pada beberapa tahun nanti, hingga kini integrasi maupun rancangannya belum terlihat. Penumpang Transjakarta misalnya harus menyeberangi Jalan Sudirman-Thamrin yang luas untuk mencapai stasiun ini. Demikian pula para penumpang KRL Commuter Line yang ha rus berjalan menyusuri terowongan dengan trotoar kecil.

“Di sinilah tugas Pemprov DKI bersama KAI menyatukan semua moda transportasi itu,” ujarnya.

Pakar manajemen komunikasi Universitas Indonesia Ali Berawi menilai KA Bandara merupakan bentuk moda transportasi publik yang berkelanjutan. Selain itu, KA Bandara juga ramah lingkungan dan efisien baik dari waktu dan biaya. Diharapkan dengan adanya integrasi moda yang berpusat di kawasan Dukuh Atas, akan ada peningkatan aksesibilitas penumpang. “Perpindahan penumpang akan semakin baik dengan terhubungnya semua transportasi publik sepeti MRT, LRT, KRL, busways dan KA Bandara,” katanya.

Kehadiran KA Bandara sangat membantu masyarakat yang ingin mengakses ke bandara. Agar bisa mengurangi kemacetan lalu lintas secara signifikan, menurutnya, ke depan perlu dilakukan pengembangan dan perluasan jaringan layanan KA ini, misalnya terhubung dengan LRT dan MRT.

KA Bandara akan menjadi pilihan baru dan diminati karena yang paling dicari masyarakat saat menggunakan transportasi umum adalah soal ketepatan waktu, harga terjangkau, keamanan, dan kenyamanan.

“Selain itu, juga ada inter koneksi yang mudah dengan transportasi umum lainnya,” paparnya.

Pada 2016 jumlah penumpang pesawat di Bandara Soetta mencapai 95,2 juta orang. Terdiri dari penumpang domestik 80,4 juta dan penumpang internasional 14,8 juta.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya