Sri Mulyani Banggakan Peran Indonesia Kurangi Kemiskinan Global

Anisa Anindita, Jurnalis
Senin 04 Desember 2017 11:37 WIB
Foto Twitter
Share :

Rodrigo melanjutkan, kelas menengah memegang peranan penting dalam pembangunan, antara lain sebagai investor, penghasil lapangan kerja, dan inovator.

“Pasca krisis keuangan Asia tingkat kemiskinan Indonesia turun dari 24% (1998) jadi 11% (2017). Tapi tugas belum usai. Target jangka menengah: tingkat kemiskinan 7-8% di tahun 2019," jelasnya.

Meskipun begitu, pada sesi berikutnya diskusi mengenai pertumbuhan inklusif di negara kawasan oleh Chatib Basri, Mari Pangestu, dan Sudhir Shetty.

"Pendekatan masing masing negara di kawasan Asia Timur dan Pasifik untuk menghindari middle income trap berbeda,” kata Mari Elka Pangestu.

Selain mengadakan pendekatan, lanjut Mari, harus juga mengubah cara pandang pembangunan dari berbasis sektor per sektor menjadi melihat ekonomi secara keseluruhan. Misal, pertanian tidak bisa lepas dari sektor tenaga kerja.

Akan tetapi, menurut Sudhir Setty memberikan cara agar rakyat yang kurang mampu dapat terlepas dari kemiskinan, yaitu melalui pendidikan.

"Kemiskinan di Malaysia dan Thailand sudah sangat rendah, tetapi mungkin Indonesia tidak bisa pakai cara yang sama karena kondisi sudah beda. Mungkin Indonesia bisa andalkan manufaktur dan jasa yang didukung infrastruktur dan human capital yg kuat,” lanjut M.Chatib Basri.

Kemudian, Ekonomi Senior Bank Dunia Matthew Wai-Poi mempresentasikan mengenai kelas menengah di Indonesia bahwa sebagai motor penggerak pertumbuhan karena menyumbang pajak, dan membuat lapangan kerja. Sebanyak 115 juta orang Indonesia adalah kelompok yang akan menjadi kelas menengah, mendapat sebutan Aspiring Middle Class.

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya