Akuisisi PGN demi Holding Migas, Ini Penjelasan Dirut Pertamina

Dani Jumadil Akhir, Jurnalis
Jum'at 15 Desember 2017 19:58 WIB
Ilustrasi: (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Pembentukan holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) minyak dan gas bumi semakin bergulir. Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Elia Masa Manik mengatakan, penggabungan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk ke tubuh perusahaan tak akan memberikan banyak kontribusi terhadap keuangan perusahaan.

Tercatat, skema holding BUMN industri migas terdiri atas PT Pertamina (Persero) sebagai induk holding dengan kepemilikan saham 100% dimiliki oleh negara yang akan menguasai PT PGN sebagai anak holding melalui pengalihan 57% kepemilikan saham.

 Baca Juga: Komisi VII: Holding BUMN Migas Tunggu RUU Selesai

Strategi pelaksanaan holding migas di jangka pendek yaitu quick wins dengan mengintegrasikan PT Pertamina (Persero) dan PT PGN (Persero) Tbk yang dilanjutkan sinergi operasional dan komersial di jangka menengah dan panjang.

"Tahun ini kami menargetkan laba bersih Pertamina bisa di angka USD2,3 miliar sampai USD2,4 miliar. Jika PGN ke depannya bergabung, (saya pikir) tidak akan membantu banyak karena perusahaan ini sangat kecil," ujar Elia seperti dikutip, Jakarta, Jumat (15/12/2017).

Hal ini dikatakan Elia saat memberikan sambutan di acara Wisuda IPMI International Business School di Jakarta, Rabu 13 Desember 2017.

 Baca Juga: Pertamina Ambil Alih PGN, Apa Kata BPK?

Seperti diketahui, panasnya isu pembentukan BUMN Migas terjadi sesaat Menteri BUMN Rini Soemarno meminta manajemen Pertamina merestrukturisasi direktorat gas bumi. Sebab, jika holding BUMN migas direalisasikan maka fungsí penugasan dan bisnis gas bumi Pertamina akan diserahkan ke PGN yang sudah lebih dulu memiliki bisnis utama di sektor hilir gas bumi. Elia pun meminta seluruh pihak untuk tidak menyamakan antara Pertamina dengan PGN.

"Coba kita lihat pendapatannya (PGN)? Kecil kok. Ini adalah fakta yang bisa dilihat. Pertamina sebagai perusahaan negara terbesar, jadi tidak bisa dibandingkan dengan PGN," kata Elia.

Dirinya sesumbar bahwa Pertamina tidak sulit memimpin jika PGN benar-benar masuk ke dalam holding BUMN Migas. "Saya akan menempatkan sekelas 1 VP untuk mengelola (PGN) jika bergabung. Kita akan berubah soalnya (holding BUMN)," imbuh Elia

Proses pembentukan holding BUMN migas saat ini masih dalam proses. Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) mengenai holding migas telah melalui proses harmonisasi. Kajian bersama Kementerian BUMN dan Kementerian Keuangan tentang holding pun telah dimutakhirkan dan sedang dalam proses penyelarasan final.

“Diharapkan pada Triwulan I tahun 2018 semua proses holding BUMN Migas akan selesai,” tegas Menteri BUMN Rini Soemarno di berbagai kesempatan.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya