“Wisatawan kan pada umumnya dari kalangan atas yang memang sudah mapan. Jadi, ya mereka karena sudah mapan itu kan tidak ada masalah,” tukasnya.
Tidak hanya itu, ia juga mengatakan biasanya wisatawan dari kalangan menengah ke bawah akan berlibur di sekitar domisili mereka. Jadi sesungguhnya mereka tetap berlibur meski terjadi penurunan daya beli.
“Bukan berarti masyarakat menengah ke bawah ini tidak berlibur. Mereka biasanya akan menyesuaikan dengan kebutuhan mereka. Jadi biasanya mereka misalnya berlibur di daerah-daerah yang dekat dengan tempat tinggalnya,” ungkapnya.
Baca Juga: Jelang Natal dan Tahun Baru, Stok Kebutuhan Pokok Bakal Terkendali dan Aman
Ia kemudian menambahkan, lesunya daya beli bukan hanya karena penurunan pendapatan. Ia mengatakan, menurut beberapa penelitian, lesunya daya beli ini karena selera masyarakat yang mulai berubah. Dari yang tadinya gemar belanja kini banyak masyarakat yang memilih berlibur untuk memuaskan dan memanjakan dirinya.