Kereta Bandara Soetta Bisa Kurangi Penggunaan Mobil hingga 30%

Koran SINDO, Jurnalis
Selasa 26 Desember 2017 10:04 WIB
Ilustrasi (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA – Keberadaan kereta bandara diharapkan bisa menjadi solusi mengatasi kemacetan dari dan menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Cengkareng, Tangerang, Banten.

Untuk tahap awal, mulai hari ini (Selasa, 26/12) pengguna bisa memanfaatkan moda trans portasi berbasis rel tersebut dari Stasiun BNI City Sudirman. Dalam operasional tahap pertama, dari lima stasiun yang disiapkan, PT Railink selaku operator baru mengoperasikan tiga stasiun, yakni BNI City Sudirman, Batu Ceper, dan Bandara Soetta. Sementara itu Stasiun Manggarai dan Duri belum bisa digunakan karena masih dalam proses pembangunan. “Targetnya 82 kali pemberangkatan per hari. Tapi sementara kami melayani 42 pemberangkatan KA sampai fasilitas penunjang di Stasiun Duri selesai. Kami akan percepat penyelesaiannya,” ujar Direktur Utama PT Railink Heru Kuswanto dalam keterangan persnya.

 Baca juga: Naik Kereta Bandara Soetta, Penumpang Disarankan Datang 2 Jam Sebelum Pesawat Take Off

Dia menambahkan, setelah pembangunan peron di Stasiun Manggarai selesai, kereta Bandara Soetta akan mengawali pemberangkatan dari Stasiun Manggarai sehingga nantinya stasiun yang dilayani adalah Manggarai-BNI City-Duri-Batu Ceper-Bandara Soetta. Railink mengklaim fasilitas kereta bandara tersebut tidak kalah dari kereta api bandara seperti di China dan Singapura. “Pemberangkatannya (tahap awal) dari Stasiun BNI City di Sudirman langsung ke Bandara Soekarno-Hatta. Kita buka untuk umum 26 Desember (hari ini),” kata Heru.

Dia berharap, keberadaan kereta bandara akan semakin meningkatkan jumlah wisatawan dan penumpang menuju Bandara Soetta. Apalagi selama masa promosi harga tiket yang ditawarkan terbilang murah, yakni Rp30.000 per penumpang. “Nanti setelah diresmikan Presiden tiketnya Rp70.000 per orang, itu sudah diskonjuga. Saat inimasihkitauji coba tertutup dengan 42 perjalanan setiap hari,” tambah nya. Heru menegaskan, sebenarnya harga tiket normal untuk kereta bandara ini sebesar Rp100.000 per orang. Namun Heru belum bisa memastikan kapan Railink akan member la - ku kan harga tiket normal tersebut. “Nanti kita akan lihat sampai kapan. Kita akan terus evaluasi,” ujar dia.

 Baca juga: Kereta Bandara Soetta Bakal Didukung TransJakarta

Sekretaris Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia(YLKI) AgusSuyatnober - pendapat, pengembanganke reta bandara merupakan lang kah ideal karena ke depan opti mal - isasi dan transportasi umum harus berbasis rel. Namun, menurut dia, yang harus diperha tikan adalah apakah transportasi ter sebut mampu menyediakan jarak tem - puh yang tepat dan cepat bila dibandingkan dengan moda transportasi umum lainnya.

“Ini yang harus diantisipasi, orang ke bandara mengejar wak tu karena boarding tidak bisa ditunda, operator harus bisa mengantisipasi kereta anjlok, listrik mati karena jalurnya ini menyatu dengan KRL Jabodetabek,” papar dia. Agus menambahkan, dari perspektif konsumen, tarif yang diberikan harus ber ban ding de - ngan layanan yang ada. Jika tidak, tarif tersebut harus segera dievaluasi untuk diturunkan.

“Tarif Rp70.000 apa kah sudah sesuai dengan la yanan yang diberikan, misalnya dari segi kecepatan, ketepatan waktu, dan kenyamannya. Ka lau tidak, tarif itu menjadi mahal dan perlu dievaluasi,” kata Agus.

Baca juga: Tarif Kereta Bandara Rp70.000, KAI Yakin Tak Akan Rugi

Pengamat transportasi dari Universitas Katolik Soegi ja pranata Djoko Setijowarno mengatakan, pengoperasian kereta bandara telah lama ditunggu masyarakat karena dibangun untuk menjadi pilihan dari dan menuju Bandara Soetta. “Ini bisa menjadi pilihan bagi masyarakat,” kata Djoko dalam pesan singkatnya.

Menurut dia, keberadaan ke reta bandara tersebut dapat mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dari dan menuju Bandara Soetta. Hal ini sesuai dengan target Kementerian Per hubungan yang berharap bisa mengurangi hingga 30% penggunaan kendaraan pribadi ke bandara.

“Jadi nanti menjemput dan mengantar tidak harus ke bandara, cukup di sta - siun tempat kereta bandara ber - henti, ini bisa mengurangi kendaraan pribadi,” urainya. Meski demikian, dia berharap kepada PT Railink sebagai operator kereta bandara untuk tetap menjaga sarana maupun prasarananya. Selain itu pemerintah juga harus memperha tikan kondisi rel yang tetap terjaga sehingga laju kereta bandara tetap lancar dan tepat waktu.

“Diupayakan jangan sampai ada kereta anjlok, apalagi di petak yang operasionalnya bersamaan dengan KRL, pasti panjang urusannya,” tegas dia. Di sisi lain operator kereta ban dara juga harus menyediakan tiket khusus bagi para pekerja yang berlokasi di Bandara Soetta. Dengan adanya penawaran tersebut, para pekerja ti - dak harus menggunakan kendaraan pribadi saat menuju ban dara.

“Dengan demikian bisa mengurangi penggunaan lahan parkir di bandara karena ditawarkan harga tarif yang lebih murah bila dibandingkan de ngan menggunakan kendaraan pribadi,” ujar dia.

Sementara itu Menteri Pariwisata Arief Yahya menyambut baik dan mengapresiasi ber operasinya kereta Bandara Soetta. Dengan layanan ini, menurut dia, wisatawan akan semakin mu dah untuk mengeksplorasi destinasi wisata di Indonesia. Menurutnya, wisatawan akan dengan mudah memilih layanan transportasi yang terintegrasi. Khususnya untuk destinasi-destinasi yang terhubung dengan layanan kereta api. (Heru febrianto/Koran Sindo)

(Fakhri Rezy)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya