Buka Perdagangan 2018, Wapres: Pasar Saham Penuh dengan Harapan

Ulfa Arieza, Jurnalis
Selasa 02 Januari 2018 09:47 WIB
Wapres Jusuf Kalla. (Foto: IDXChannel)
Share :

JAKARTA - Setelah Presiden Indonesia Joko Widodo menutup perdagangan pasar modal Indonesia 2017, kini Wakil Presiden Jusuf Kalla berkesempatan untuk membuka perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2018. Dalam sambutannya, Wapres menyebutkan bahwa pasar modal berkembang dan berjalan dengan dorongan harapan dan kepercayaan dari investor.

"Indeks yang selalu dilalui setiap hari ialah harapan, bahwa saya membeli saham ini dengan harapan bahwa usahanya lebih baik, dengan harapan kondisi nasional lebih baik, dengan harapan bahwa untuk mendapatkan untung dari kemajuan yang diharapakan," ujarnya di Gedung BEI, Selasa (2/1/2018).

Harapan yang dimaksudkan oleh Wapres tadi, juga terkait dengan kondisi ekonomi global, karena perekonomian Indonesia tidak terlepas dari pengaruh ekstrenal.

Jusuf Kalla menambahkan, kondisi perekonomian saat ini dalam kondisi baik, dengan semua indikator ekonomi mengalami peningkatan. Oleh karena itu, dia yakin perkembangan pasar modal tahun 2018 makin baik ke depannya, seiring dengan peningkatan kepercayaan investor kepada kondisi fundamental ekonomi Indonesia. "Inflasi rendah, utang kita terjaga, politik eksternal kita stabil," tutur Wapres.

Baca Juga: BEI Bantah Dana Asing Keluar dari Indonesia, Begini Penjelasannya!

Turut mendampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla, turut hadir Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo, Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo, Ketua Dewan Komisioner Ototritas Jasa Keuangan Wimboh Santoso, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong, dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno.

Baca Juga: Fasilitasi UKM, BEI dan Pefindo Luncurkan 3 Indeks Saham Baru

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya