Panggil Menteri Ekonomi, Jokowi Minta Fokus Investasi dan Perdagangan

Fakhrizal Fakhri , Jurnalis
Jum'at 05 Januari 2018 16:22 WIB
Foto: (Dok. Biro Pers Istana Presiden)
Share :

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta jajarannya di Kabinet Kerja untuk fokus dan berkonsentrasi kepada persoalan investasi guna menjaga kepercayaan internasional terhadap pengelolaan ekonomi di Tanah Air.

Menurut dia, kondisi peningkatan ekonomi Indonesia saat ini dapat dibuktikan dengan adanya kenaikan peringkat ease of doing business dari 120 ke 72. Lembaga pemeringkat kredit, Standard & Poor’s (S&P), lanjut dia, juga menyematkan peringkat layak Investasi kepada Indonesia.

 Baca juga: BKPM Ubah Izin Prinsip Menjadi Pendaftaran Investasi

Terakhir, Fitch Ratings juga telah mengumumkan peningkatan peringkat dari sebelumnya BBB- menjadi BBB dengan outlook stabil kepada ekonomi Indonesia.

"Momentum ini jangan sampai kita kehilangan. Oleh sebab itu, sekali lagi saya ingin lebih fokus dan konsentrasi lagi ada yang namanya investasi," kata Jokowi dalam arahannya saat rapat terbatas (Ratas) di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (5/1/2017).

 Baca juga: Waspada Tawaran Investasi di Internet, Bisa Merugikan Anda!

Selain investasi, Jokowi meminta masalah ekspor atau perdagangan luar negeri harus diperhatikan secara serius. Baik itu bidang industri, energi, sumber daya dan minieral, kesehatan, pendidikan, pertahanan, pertanian, dan kelautan hingga perikanan.

"Semuanya harus satu, harus jadi satu arah sehingga problem-problem yang dihadapi di lapangan itu betul-betul bisa kita tangani dengan baik," jelasnya.

 Baca juga: BKPM: Investasi Pariwisata dan E-Commerce Diprediksi Moncer di 2018

Jokowi berharap, jajarannya mampu segera mencari solusi bila terdapat persoalan agar jalannya pemerintahan dapat berlangsung dengan baik.

"Kemarin juga sudah saya sampaikan, kita ini kalau diibaratkan orang sakit, kita ini baik semuanya. kolesterol baik, jantung baik, paru-paru baik, darah tinggi juga tidak ada, tapi kok ya enggak bisa lari cepat. Ini problemnya yang harus dicari di mana," pungkasnya.

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya