Bulog Perlu Optimalkan Peran Menstabilkan Harga dan Menyerap Panen

Antara, Jurnalis
Sabtu 06 Januari 2018 15:12 WIB
Perum Bulog (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Peran Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Bulog) dalam menstabilkan harga bahan pangan yang beredar di pasaran harus dapat dioptimalkan, termasuk pula dalam menjalankan fungsinya guna menyerap hasil panen produksi sektor pertanian di Tanah Air.

"Tugas Bulog menstabilkan harga bahan pangan sekaligus menyerap hasil panen petani," kata Anggota Komisi IV DPR Rahmad Handoyo dalam rilis di Jakarta, Sabtu (6/1/2017).

Baca Juga: Pengelola Pasar Minta Bulog Perhatikan Bahan Pangan Ikan

Menurut dia, saat ini ada banyak faktor yang bisa berdampak kepada kenaikan harga bahan pangan seperti beras, misalnya kondisi hasil panen yang tidak bagus.

Politisi PDIP itu juga menyoroti faktor adanya permainan di pasaran oleh pihak swasta yang juga bisa mempengaruhi harga bahan pangan tersebut.

Untuk itu, dia menginginkan ketika hasil panen berlebih agar Bulog bisa menyerap hal tersebut dengan maksimal.

Namun, lanjutnya, karena harga pembelan yang ditawarkan pihak swasta kepada petani biasanya lebih tinggi, maka biasanya petani lebih memilih untuk menjual hasil panennya ke swasta.

Oleh karena itu, Rahmad menegaskan agar pemerintah dapat mengkaji ulang kebijakan terkait Harga Pembelian Pemerintah (HPP) sehingga dapat menjadi solusi yang memuaskan seluruh pihak.

Baca Juga: Lakukan Kerjasama, Bulog Bakal Pasok 4 Bahan Pokok ke ritel Modern di Daerah

Sementara itu, peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Hizkia Respatiadi berpendapat, posisi Badan Urusan Logistik (Bulog) sebagai importir tunggal untuk komoditas beras rawan disalahgunakan dan tidak efektif.

"Posisi Bulog sebagai pengimpor tidak efektif, mengingat Bulog sangat tergantung pada pertimbangan politis dan juga prosedur birokrasi," kata Hizkia Respatiadi.

Menurut Hizkia, pemerintah sebaiknya membuka peluang untuk sektor swasta untuk mengimpor beras guna menghindari adanya monopoli dan persaingan yang tidak sehat di pasar beras Tanah Air.

Dia berpendapat monopoli atas beras yang dilakukan Bulog adalah salah satu masalah dalam tata niaga beras, karena monopoli ini dinilai merugikan banyak pihak terutama konsumen yang paling merasakan dampaknya.

Baca Juga: Hari Raya Rawan Kenaikan Harga, Bulog Gaet Asosiasi Pasar dan Ritel Distribusikan Komoditi Pangan

Hizkia memaparkan, kewenangan yang hanya dimiliki oleh satu pihak pasti akan menimbulkan dampak negatif karena dengan dengan pemain itu-itu saja, dinilai tidak akan ada kompetisi yang sehat dalam penyediaan beras.

"CIPS memandang peran Bulog sebaiknya lebih dimaksimalkan dalam distribusi beras untuk korban bencana alam atau situasi darurat lainnya," katanya.

Peran itu, ujar dia, termasuk di dalamnya menyiapkan, mengelola dan mendistribusikannya ke lokasi bencana.

(ulf)

(Rani Hardjanti)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya