KUPANG - Peresmian pengisian Bendungan Raknamo di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) disambut cuaca yang cukup cerah, namun sesekali rintikan hujan turun.
Sebelumnya, dua hari lalu dan pagi tadi Kupang diguyur hujan deras. Saat ini cuaca cukup cerah berawan walaupun masih ada awan hitam menghantui langit Kupang.
Selain itu, kerumunan masyarakat sekitar juga menyambut kedatangan Jokowi. Masyarakat menunggu di bagian luar atas Bendungan Raknamo karena tidak bisa masuk disebabkan bukan undangan maupun panitia.
Baca Juga: Isi Air Bendungan Raknamo Jadi Jejak Terakhir Kunjungan Jokowi di NTT
Namun, masyarakat sudah gelisah menunggu kedatangan Jokowi sejak pagi tadi hingga sore ini. Tercatat, masyarakat sudah berkumpul di lokasi peresmian pada pukul 10.00 WITA hingga sore hari.
Akan tetapi, masyarakat tetap sangat antusias dan bersabar menyambut kedatangan Jokowi untuk meresmikan pengisian Bendungan Raknamo.
Pantauan Okezone, Selasa (9/1/2018), Jokowi bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo dan rombongan tiba di lokasi pada pukul sekira 16.45 WITA. Kedatangan Jokowi ini molor dari undangan awal peresmian pada pukul 12.00 WITA.
Baca Juga: Ini 7 Bendungan Baru yang Akan Selamatkan NTT dari Kekeringan
Sementara itu, Di NTT memang hanya dua bulan saja mengalami musim hujan, yakni bulan Januari dan Februari. Sedangkan sisanya 10 bulan musim kemarau, makanya daerah ini sangat kering dan membutuhkan air.
"Sekarang ini lagi musim hujan, di Januari-Februari. 10 bulan musim kemarau. Panas di sini, daun-daun pada kering," jelas salah satu penduduk Kupang, Bintang.
Dari pengamatan Okezone, saat ini wilayah NTT sudah berwarna hijau alias tumbuhan pada tumbuh subur. Sebab, hampir setiap hari di Kupang turun hujan dengan intensitas sedang hingga besar.
Baca Juga: Anggarkan Rp5,9 triliun, Ada 7 Bendungan Baru Siap Dibangun hingga 2019
Menteri PUPR Basuki mengatakan, penghijauan dan pembangunan sarana tampungan air berupa bendungan dan embung sangat penting mengatasi krisis air yang sering dialami masyarakat di NTT akibat musim kemarau panjang.
"Kendala yang harus diatasi NTT jika ingin maju adalah ketersediaan air. Oleh karena itu Presiden Joko Widodo memerintahkan Kementerian PUPR untuk membangun banyak tampungan-tampungan air mulai dari embung hingga bendungan besar. Bendungan besar sangat diperlukan di NTT saat kemarau, sementara embung-embung akan kering bila terjadi cuaca panas ekstrim," kata Menteri Basuki.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)