INDRAMAYU - Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) Indramayu menargetkan pada tahun 2018 bisa menyerap 89.000 ton beras. Jumlah tersebut relatif lebih rendah jika dibandingkan target pada tahun 2017 lalu yang mencapai 114.000 ton beras.
Kepala Seksi Dasar dan Perdagangan Bulog Indramayu Pencius Siburian mengatakan tidak tercapainya target penyerapan beras di 2017 menjadi alasan mengapa target penyerapan pada tahun ini jauh lebih rendah. Pada tahun lalu, realisasi penyerapan beras di Indramayu hanya 50% dari target atau sekira 57.000 ton beras.
Baca juga: Virus Klowor Bikin Target Penyerapan Beras 2017 Tidak Tercapai
"Target penyerapan kita di 2018 itu sekitar 89.000 ton beras. Kenapa ? Ya karena pengadaan di 2017 saja enggak sampai," ujarnya saat ditemui di Gudang Bulog Tegal Girang, Indramayu, Selasa (16/1/2018).
Meskipun begitu, Pencius mengaku optimistis jika target tersebut bisa tercapai. Meskipun pada awal tahun penyerapan dan pasokan belum juga bisa masuk karena ada pada beberapa daerah baru memasuki musim tanam.
Baca juga: Bulog Salurkan 142.000 Ton Rastra ke 14,2 Juta Keluarga di Januari
Tercatat, hingga saat ini stok beras yang ada di gudang Bulog di seluruh Indramayu hanya sebesar 11.000 ton. Jumlah tersebut tentunya masih sangat jauh dari total kapasitas yang ada di seluruh gudang di Indramayu yang mencapai 80.000 ton.
"Hingga saat ini stok kita di seluruh gudang di Indramayu 11.000 ton beras. Kalo total kapasitas gudang kita di Indramayu itu sampai 80.000 ton," jelasnya.
Khusus di gudang Tegal Girang sendiri, saat ini pasokan yang tersedia hanya sebanyak 3.000 ton beras. Sedangkan total kapasitas gudang yang dimiliki sebesar 11.000 ton beras.
Baca juga: Harga Beras Mahal, Bulog Salurkan 142.000 Ton Beras ke 2.000 Titik Operasi Pasar
"Kalau stok yang ada disini sendiri tersisa 3.000 ton dari kapasitas 11.000 ton," ucap Kepala Gudang Sub Divisi Regional Wilayah IV Indramayu Bulog Dede Jaenudin.
Menurut Dede khusus untuk gudang Tegal Girang, terakhir kali menyerap beras adalah pada bulan November. Tepatnya pada saat musim panen berlangsung.
Meskipun begitu, saat ini pihaknya belum bisa melakukan kegiatan komersial untuk pengadaan beras. Hal tersebut dikarenakan dengan stok yang ada saat ini dinilai sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan di desa Tegal Girang Indramayu.
"Terakhir nyerap kita itu bulan sebelas (November) 2018. Tapi kalau di sini (Tegal girang) sendiri belum melakukan kegiatan komersial. Tapi di tiga gudang lain di Indramayu sudah ada yang pengadaan komersial," jelasnya.
(Fakhri Rezy)