CHICAGO - Kontrak emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir sedikit lebih tinggi pada Rabu (Kamis pagi WIB). Harga emas naik karena dolar AS yang melemah mencoba untuk rebound.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari, naik USD2,1 atau 0,16%, menjadi ditutup di USD1.339,20 per ounce, mencapai tingkat tertinggi baru sejak September tahun lalu.
Baca Juga: Harga Emas Antam Turun Lagi Rp2.000 Jadi Rp639.000
Emas telah menguat selama lima hari berturut-turut, karena dolar AS gagal melihat banyak kenaikan kembali dari posisi terendah baru-baru ini.
Indeks dolar AS, sebuah ukuran greenback terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, turun 0,17% menjadi 90,25 pada pukul 18.57 GMT.
Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar AS turun maka emas berjangka akan naik.
Baca Juga: Harga Emas Naik Tipis Didukung Pelemahan Dolar AS
Namun, dalam perdagangan elektronik berikutnya, rilis Beige Book Federal Reserve AS menawarkan beberapa dukungan terhadap dolar AS. Laporan tersebut mengatakan bahwa laju pertumbuhan ekonomi AS terus menjadi "sedang hingga moderat." Reli dolar AS setelah penyelesaian emas berjangka, menekan logam mulia tersebut, yang memulai sebuah penurunan selama perdagangan elektronik.
Baca Juga: Harga Emas Antam Turun Makin Dalam Rp4.000 ke Rp641.000
Sedangkan untuk logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret turun 2,3 sen atau 0,13%, menjadi menetap di USD17,166 per ounce. Platinum untuk penyerahan April naik USD6 atau 0,60%, ditutup pada USD1.010,90 dolar AS per ounce.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)