Mendag: Tren Kenaikan Harga Beras di 2017 Terus Berlanjut!

Giri Hartomo, Jurnalis
Kamis 18 Januari 2018 13:30 WIB
Foto: Giri/Okezone
Share :

JAKARTA - Menteri Perdagangan Enggartisto Lukita memenuhi undangan Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) untuk mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP). Hadirnya Enggar ke ruang rapat komisi VI guna menjelaskan mengenai kebijakan impor beras yang akhirnya terpaksa dilakukan oleh Pemerintah. 

Menteri Enggar mengatakan, alasan mengapa pemerintah akhirnya mengimpor beras adalah untuk menekan harga kenaikan beras yang semakin tak terkendali. Menurutnya hingga bulan Desember 2017 lalu, harga beras sempat menyentuh harga Rp13.576 per kilogram (kg).

Baca Juga: Kondisi Surplus, KPPU: Beras Impor Tak Perlu Masuk Sumut

"Saya ini memulai bagaimana kondisi kita pada saat ini. Tren kenaikan (harga beras) di tahun 2017 terus berlanjut," ujarnya dalam acara RDP di Ruang Rapat Komisi VI DPR-RI, Jakarta, Kamis (18/1/2018). 

Untuk menekan harga beras, pihaknya pun sudah meminta kepada Perusahaan Umum Badan Urusan Logisitk (Perum Bulog) untuk menggelar operasi pasar. Bahkan dirinya meminta agar Bulog melakukan perluasan dan secara intensif melakukan operasi pasar.  

Baca Juga: DPR Pertanyakan Impor Beras ke Mendag dan Bos Bulog

Bahkan lanjut Enggar dirinya mengaku sudah melakukan operasi pasar di 250 ribu titik. Di mana setiap titik, Bulog menyalurkan sekitar 10.000 hingga 15.000 ton beras.  

"Sejak Oktober November kita operasi pasar untuk menyediakan beras baik Bulog maupun pasar-pasar toko tani dan sebagainya. Dampak belum maksimal,akhir dan awal tahun, kita melakukan perluasan operasi pasar. Kita turun, seluruh pasar tradisional di suplai. Jaringan distributor besar bersama Disperindag," jelasnya. 

Baca Juga: Indonesia Impor Beras, Bulog: Stok Beras di Tangerang Cukup

Namun, meskipun operasi pasar telah diperluas ternyata belum mampu menurunkan harga beras di pasaran secara optimal. Hal tersebut dikarenakan jumlah pasokan yang dimiliki oleh Bulog sangat terbatas.

"Pada posisi itulah kebijakan keputusan yang sesuai saya ambil bagaimana tugas kewenangan yang ada di Kemendag pilihan yang saya tempuh adalah saya melakukan impor untuk," jelasnya. 

Selain menjelaskan alasan untuk impor, Enggar juga menjelaskan alur dipilihnya Perum Bulog sebagai pintu impor beras.  Menurutnya, alasan kenapa dipilihnya Perum Bulog sudah sesuai dengan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 1 Tahun 2018 tentang ekspor impor beras.  

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya