Setelah penandatangan tersebut, AP II akan fokus pada tiga hal yaitu percepatan penyelesaian konstruksi proyek, percepatan operasi bandara untuk mendukung Penerbangan Angkutan Haji pada Juni 2018 dan penambahan perpanjangan landas pacu dari 2.500 meter x 60 m menjadi 3.000 meter x 60 meter.
Dalam pengoperasian tahap awal, BIJB memiliki terminal berkapasitas lima juta penumpang per tahun dan direncanakan akan dikembangkan kapasitas maksimalnya untuk dapat melayani 18 juta penumpang per tahun.
"Nantinya di BIJB ini juga akan kami implementasikan dan tingkatkan soft infrastructure seperti bandara AP II lainnya dalam memberikan pelayanan kepada penumpang dalam program Smart Airport untuk meningkatkan pengalaman konsumen melalui aplikasi mobile dan mengefisiensikan kegiatan operasional bandara dengan membangun infrastruktur digital di BIJB. Salah satunya adalah dengan penggunaan aplikasi mobile Indoneaia Airporta dan juga aplikasi operasional iPerform," kata Awaluddin.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)