Oleh-Oleh Jokowi dari India hingga Sri Lanka

Kurniasih Miftakhul Jannah, Jurnalis
Senin 29 Januari 2018 09:35 WIB
Presiden Joko Widodo (Foto: Dok. Biro Pers Setpres)
Share :

Presiden Jokowi pun menyambut baik kunjungan yang dilakukan dalam rangka mendorong kerja sama yang konkret serta menguntungkan bagi kedua negara. Apalagi hubungan diplomatik Indonesia dan Sri Lanka telah terjalin dengan baik selama lebih dari enam dekade.

"Dalam kunjungan saya ke Sri Lanka ini, saya ingin mendorong penguatan kerja sama di berbagai bidang, khususnya di bidang ekonomi," ujar Jokowi dalam keterangan tertulis, Jakarta, Kamis (25/1/2018).

Salah satunya dengan pembentukan Free Trade Agreement serta pembangunan kerja sama kapasitas. Oleh karena itu, Jokowi berharap Indonesia dapat diberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi Sri Lanka.

4. Jokowi Ingin Percepat Konflik ZEE dengan Vietnam

Presiden Joko Widodo menyatakan ingin mempercepat penyelesaian negosiasi delimitasi Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) antara Indonesia dan Vietnam. Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Vietnam, Nguyễn Xuân Phúc, di sela KTT ASEAN-India yang dihelat di Hotel Taj Diplomatic Enclave, New Delhi, India, pada 26 Januari 2018. Sebagaimana disampaikan Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin, dalam pertemuan itu, Presiden mengangkat pembahasan seputar dua hal utama yang dirasa perlu dijadikan perhatian kedua negara.

Baca Juga: Potensi Kerjasama Perdagangan Indonesia-India Tembus Rp28,35 Triliun

"Pertama, saya ingin kembali menekankan pentingnya mempercepat penyelesaian negosiasi delimitasi zona ekonomi eksklusif (ZEE)," ucapnya.

Pembahasan tersebut diharapkan dapat menciptakan stabilitas di kawasan perairan kedua negara seperti mencegah terjadinya insiden atau ketegangan di perairan.

Selain itu, perundingan mengenai ZEE juga dapat diiringi dengan kerja sama di bidang penanganan terorisme dan maritim yang lebih luas.

Sementara itu, fokus kedua yang coba diangkat oleh Presiden ialah mengenai kebijakan di sektor otomotif yang diberlakukan Vietnam. Kebijakan itu mengatur standar dan persyaratan kendaraan yang diimpor ke negara tersebut.

5. Perkuat Investasi di Bangladesh, dari Gerbong Kereta hingga Illegal Fishing

Indonesia dan Bangladesh sepakat untuk terus memperkokoh kerjasama ekonomi dan menciptakan peluang kerja sama baru. Presiden Joko Widodo menyampaikan hal tersebut saat melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina di Kantor Perdana Menteri Bangladesh, Dhaka,Minggu 28 Januari 2018.

“Saya gembira dalam beberapa waktu terakhir ini, hubungan Indonesia-Bangladesh semakin intensif termasuk peningkatan kerja sama di bidang ekonomi,” kata Presiden Jokowi dalam keterangan tertulis.

Di bidang ekonomi, beberapa perkembangan positif terjadi pada kerja sama antar kedua negara. Salah satunya adalah nilai perdagangan pada tahun 2017 yang menunjukkan peningkatan sebesar 25,96% atau senilai USD1,53 miliar.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya