PKS yang dimiliki perusahaan saat ini bisa memiliki kapasitas 45 ton per jam. Tercatat, aset perusahaan yang berbasi di Sumatera Utara ini sebesar Rp1 triliun.
Dengan adanya dana segar yang akan dikantongi setelah IPO, maka perseroaan akan menjangkau bisnis hilir. Dalam jangka panjang dia juga menargetkan dapat memperluas kepemilikan lahan.
"Kita mau kearah minyak refenery nya dan bisnis kita ke depannya kita akan ini kebun-kebunya, akusisi kebun-kebun. Kita akan pengembangan ekspansi mencari kebun-kebun untuk mensupport jadi dari hulu sampai ke hilir," tandasnya.
(Martin Bagya Kertiyasa)