Integrasi Tol JORR Terhambat Proses Negosiasi Antar BUJT

Yohana Artha Uly, Jurnalis
Kamis 08 Februari 2018 21:45 WIB
Ilustrasi: (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Pemerintah akan melakukan integrasi tol Lingkar Luar Jakarta (Jakarta Outer Ring Road/JORR). Hal ini untuk mempercepat laju perjalanan dan pembayaran tol di Tol JORR. Bersamaan dengan integrasi, maka akan dilakukan penyesuaian tarif tol sepanjang 64 kilometer (km) tersebut.

Baca Juga: Tarif Tol Sedyatmo dan Jakarta-Cikampek Naik Tahun Ini

Direktur Operasional II Jasa Marga Subekti Syukur menyatakan, integrasi Tol JORR masih terhambat proses negosiasi antara masing-masing Badan Usaha Jalan Tol (BUJT).

Pasalnya selain milik Jasa Marga, ada pula bagian ruas JORR yang dikelola PT Hutama Karya, PT Jakarta Lingkar Baratsat dan PT Marga Lingkar Jakarta.

Khusus untuk JORR, harusnya kan ada satu sistem penarifan. Cuma kan itu ruas tolnya terdiri dari beberapa BUJT. Kalau ini dijadikan satu (ruasnya), harus menghitung porsi bagian pendapatannya itu. Ini sedang dalam proses," ujar dia di Kantor Pusat Jasa Marga, Kamis (8/2/2018).

Dia mengungkapkan, penentuan tarif memakan waktu yang lama karena masing-masing BUJT sedang memperhitungkan keuntungannya.

Baca Juga: Tarif Tol Cipularang Naik dari Rp500 hingga Rp7.000 Mulai 15 Februari, Ini Daftarnya

"Dalam menentukan tarifnya berapa BUJT kan tidak mau rugi masing-masing. Tapi tarif itu tidak juga bisa ditentukan di luar kemampuan dari pengguna. Jadi ada willingness survey-nya," jelas dia.

Untuk penyesuaian tarif, kata dia, nantinya rute dengan jarak terdekat akan mengalami kenaikan. Hal ini pun akan memicu penurunan traffic kendaraan hingga 25%.

"Pasti turun (traffic-nya) antara 15%-25% untuk jarak-jarak dekat. Berdasarkan historikal untuk Tangerang dan Jagorawi, jarak-jarak dekat biasanya turun 15%-25%. Nah, kita harapkan yang turun ini pindah ke angkutan umum supaya tolnya tetap lancar," jelas dia.

Baca Juga: Proyek Pembangunan Jalan Tol Layang Makassar Dimulai Maret

Subekti menjelaskan, selain persoalan tarif, perhitungan terkait biaya-biaya operasi dan maintenance di titik-titik yang berhubungan dengan antar BUJT  juga menjadi pembahasan saat ini.

"Di samping bagi hasil, harus juga menghitung operasi dan maintenance yang harus dibagi karena ada gerbang yang harus dioperasikan bersama. Itu yang agak lama. Artinya waktu kita menghitung harus ada kesepakatan, proporsinya berdasarkan apa, apakah survei atau berdasarkan apa. Nego terus," paparnya.

Dia pun mengatakan, negosiasi antar BUJT ditargetkan bisa selesai pada kuartal I tahun ini.

"Kalau bulan ini (Februari) tidak tahu. Ya pokoknya segera lah," ujarnya.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya