Menurut Jokowi, kementerian terkait harus mencari pasar-pasar non-tradisional, guna mendorong pertumbuhan ekspor di Indonesia. Dia merujuk kepada negara-negara berpenduduk besar namun memiliki ekonomi cukup tinggi seperti Bangladesh dan Pakistan.
Namun, Jokowi berpesan agar stan pameran Indonesia menjadi sorotan utama para investor yang hadir. Pasalnya, dalam beberapa pameran terakhir stand yang didapat Indonesia hanya stand "buangan" dengan lokasi yang tidak strategis.
Jokowi menambahkan, jika memang negara tersebut dan strategis untuk mengembangkan ekspor, maka jika ada pameran perdagangan turut berpartisipasi secara besar-besaran. Tidak tanggung-tanggung, dia meminta ada 50 stand hadir dalam pameran tersebut.
(Martin Bagya Kertiyasa)