Menurut Luhut, pemberian izin bisa lama untuk bidang teknologi tinggi seperti sains. Pasalnya, kita butuh tenaga kerja ahli, masa kita persulit. "Misalnya kita butuh dia mengajar 5 tahun di sini ya kasih 5 tahun, asal tetap dengan ITB, ITS, UI," ujarnya.
Menurutnya, Indonesia masih merintis tenaga ahli dalam pendidikan vokasional yang sedang dijalankan.
Jadi, kita sangat kekurangan orang dalam hal mengajar. Contoh sekolah Pelayaran di Makasar, instrukturnya cuma 10 orang, bagaimana mau jadi. "Sekarang kita mendidik dari bawah dilakukan sekarang. Nanti kita marah kalau kita pakai lokal tidak kerja, sekarang cari tukang las aja susah," ujarnya.
(Dani Jumadil Akhir)