Pemerintah Pesan 4.000 Kamar Hotel Sambut Pertemuan IMF-World Bank

Yohana Artha Uly, Jurnalis
Senin 26 Februari 2018 19:18 WIB
Foto: Yohana/Okezone
Share :

JAKARTA - Pemerintah terus bersiap menyambut Pertemuan Tahunan International Monetary Fund (IMF) dan Word Bank yang akan berlangsung di Nusa Dua, Bali, pada Oktober 2018 mendatang.

Adapun sebanyak lebih dari 15.000 orang dari 189 negara akan hadir dalam pertemuan IMF-World Bank ini.

Baca Juga: Bos IMF Ngeluh ke Sri Mulyani, Sulit Cari Tiket ke Bali

Kepala Unit Khusus Pertemuan Tahunan IMF-World Bank Peter Jacobs mengatakan,sebanyak 3.000 hingga 4.000 delegasi resmi yang akan hadir dalam pertemuan yang berlangsung pada 12-14 Oktober 2018. Saat ini lebih dari 4.000 kamar hotel telah disiapkan pihaknya untuk para delegasi selama 3 hari acara itu berlangsung.

"Kita reservasi 4.000 kamar supaya delegasi resmi enggak kehabisan kamar. Jadi waktu-waktu seperti itu kita sudah enggak pesan kamar lagi," ujar dia dalam konferensi pers di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Senin (26/2/2018).

Baca Juga: Jokowi Berharap Pertemuan IMF-World Bank Perkuat Iklim Investasi Indonesia

Selain itu, persiapan juga dilakukan baik dari sisi pariwisata. Dengan jadi tuan rumah pada pertemuan ini, ujar dia, berpotensi pada peningkatan dalam ekonomi dalam negeri, salah satunya dengan memanfaatkan pariwisata.

Sebanyak 10 daerah wisata dipersiapkan pihaknya untuk menjadi destinasi yang bisa dikunjungi oleh ribuan orang dari mancanegara. Enam di antaranya wisata di NTB, NTT, Toraja, Banyuwangi, Danau Toba, dan Candi Borobudur.

"Menjadi tuan rumah sudah bermanfaat bagi kita karena akan banyak transaksi. Jadi kita siapkan 10 daerah wisata, (bukan hanya wisata di Bali) jadi supaya mereka bisa manfaatkan daerah lain," ungkapnya.

Baca Juga: AP I Tambah Kapasitas Parkir Pesawat Jelang Pertemuan IMF-World Bank

Persiapan lainnya, kata Peter, yakni antisipasi bila terjadi letusan Gunung Agung, Bali. Meski menurutnya, letusan Gunung Agung hanya akan berdampak pada radius 6 kilometer sehingga tetap aman. Terlebih kini status Gunung Agung  membaik ke siaga III.

Persiapan ini dilakukan dengan berdiskusi bersama para pakar untuk kemungkinan dampak dari Gunung meletus. Selain itu, pihaknya juga bekerjasama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Porli, hingga TNI untuk mengantisipasi bencana.

"Kita sudah diskusi dengan para pakar, ke mana arah angin juga sudah didiskusikan, (hasilnya) angin bukan dari Gunung Agung ke airport, sehingga tidak ada risiko airport akan ditutup (jika terjadi letusan), Jadi kita bukan cuma rencana saja tapi sudah ada simulasi-simulasi," ungkapnya.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya