Kereta Bandara Sempat Mogok, Kemenhub dan Railink Minta Maaf

Yohana Artha Uly, Jurnalis
Jum'at 02 Maret 2018 13:36 WIB
Foto: Yohana Artha Uly/Okezone
Share :

JAKARTA - Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Zulfikri meminta maaf atas kejadian Kereta Api Bandara Soekarno Hatta mati mendadak atau mogok semalam, Kamis 1 Maret 2018.

"Kami mau mohon maaf atas gangguan pelayanan, khususnya kepada penumpang KA bandara yang kemarin sebanyak 62 orang, kami harapkan kejadian ini tidak terulang kembali," ujar dia di Stasiun Manggarai, Jakarta, Jumat (2/3/2018).

Baca Juga: KA Bandara Mogok, Dirjen Perkeretaapian: Indikasinya Supply Listrik Tak Sesuai

Seperti diketahui, kejadian mogoknya KA Bandara terjadi sekira pukul 19.10 WIB.  Rangkaian KA Bandara tersebut mendadak berhenti saat melaju dari Stasiun Batuceper menuju Cengkareng. Saat itu terdapat 62 penumpang di dalam kereta.

Zulfikri menjelaskan, saat ini pihaknya sudah berkoordinasi dengan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut pada rangkaian tersebut. Meski demikian, kata dia, indikasi awal penyebab mogoknya kereta adalah terjadinya trip atau gangguan listrik.

"KNKT akan turun hari ini sampai besok untuk mengetahui masalah yg terjadi kemarin," ujar dia.

Baca Juga: Mendadak Berhenti, Menhub Cek Kereta Bandara di Stasiun Manggarai

Permohonan maaf juga dikatakan Direktur Utama PT Railink Heru Kuswanto. Dia menjelaskan dalam kejadian berhentinya arus listrik tersebut membuat kereta juga tak berfungsi, di mana lampu dan AC mati serta pintu harus dibuka petugas secara manual.

"Kondisi begitu, kami mohon maaf atas kejadian itu," jelas Heru pada kesempatan yang sama.

Dia mengatakan, 62 penumpang tersebut sudah tertangani. Di mana sebanyak 34 penumpang yang tujuan ke Bandara Soetta dialihkan ke rangkaian kereta lainnya. Sedangkan 28 penumpang memang memiliki tujuan turun di Batu Ceper.

Baca Juga: Menhub Salahkan Konsultan Turap Kereta Longsor di Bandara Soetta, Apa Sanksinya?

"Kita memang punya tanggung jawab sampaikan (penumpang) sampai tujuan. Kenapa kita alihkan ke KA juga, karena lebih cepat, jam segitu 19.10 WIB jalan raya kan ramai," ujar dia.

Soal gangguan listrik, Heru menjelaskan,  suplai listrik yang ada tak sesuai dengan kebutuhan kereta, hal ini membuat kereta secara otomatis mengalami shtudown atau pemberhentian secara mendadak.

"Jadi ini kita bekerja pada 1.500 volt dc ketika arus yang masuk di bawah 900 kapasitas bawahnya atau di atas 1.800 memang memungkinkan dia untuk shutdown," terangnya.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya