Tanoni menyatakan, tidak sependapat dengan pandangan meremehkan dari kedua BUMN tersebut, sehingga mendesak Menteri PUPR Basuki Hadimulyo untuk mempertimbangkan pemanfaatan jasa pengusaha lokal yang dinilai memenuhi kriteria sebagai sub kontraktor dari kedua BUMN tersebut.
Tanoni juga meminta, Menteri BUMN Rini Soemarno untuk menyampaikan hal serupa kepada PT Waskita Karya dan PT Nindia Karya agar dapat memberdayakan pengusaha lokal guna memberikan nilai tambah terhadap perekonomian Timor Tengah Selatan.
Dia mengatakan, sekitar 70%-80% dana untuk pembangunan proyek-proyek pemerintah di daerah, akan terserap kembali ke Pulau Jawa, sehingga Ardin NTT mendesak Menteri PUPR agar dapat memberdayakan pengusaha lokal dalam pembangunan Jembatan Temef tersebut.
"Apalah artinya jika proyek pemerintahan bernilai triliunan rupiah tapi tidak memberi dampak ekonomi apa-apa terhadap daerah. Inilah pentingnya pemerintah memanfaatkan pengusaha lokal tersebut," katanya.
Baca Juga: Kementerian PUPR Akan Latih 1.000 Tenaga Pengawas Konstruksi Baru