"Perlu 'timeline' yang jelas dalam masa transisi FTZ menjadi KEK di Batam. Mulai dari identifikasi klaster-klaster kawasan industri, penyiapan sarana dan prasarana termasuk sistem TI, proses bisnis dan penyiapan SDM," katanya.
Baca Juga: Menko Darmin Lantik Eko Budi Soepriyatno Jadi Deputi BP Batam
Kepala BP Batam Lukita Dinarsyah Tuwo juga mengingatkan pentingnya pengembangan kawasan Batam dengan Pulau Bintan dan Pulau Karimun agar target pertumbuhan di wilayah ini sebesar tujuh persen bisa tercapai.
Ia optimistis target tersebut bisa tercapai seiring dengan pengembangan proyek infrastruktur di Batam seperti perluasan Bandara Hang Nadim, Waduk Tembesi, Pelabuhan Batu Ampar, Rumah Susun, Tanjung Sauh Container Port Project, Jembatan Batam-Bintan dan LRT Batam.
Selain itu, Lukita menekankan bahwa peran strategis Batam sangat diperlukan untuk mendorong kinerja perekonomian di Kepulauan Riau dan nasional secara keseluruhan.
"Untuk itu, perlu sebuah model yang mampu menciptakan harmoni dan saling memperkuat antara perindustrian, perdagangan, pariwisata, logistik, transportasi, dan teknologi digital," katanya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)