JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) menyebutkan sawit merupakan salah satu komoditas perkebunan yang sangat penting. Bahkan sawit dinilai sebagai emas hijau perkebunan Indonesia.
Direktur Jenderal Perkebunan Bambang mengatakan, dengan nilai penting sawit ini, maka pemerintah saat ini fokus menata sawit dalam negeri agar bisa membantu pertumbuhan ekonomi nasional.
Baca Juga: Kementan Bakal Stop Pabrik Kelapa Sawit yang Tak Memiliki Lahan
"Bulan-bulan terakhir info sawit yang kita dengarkan hanyalah keburukan tentang sawit. Tapi setidaknya, untuk mengingatkan kita semua. Untuk menyadarkan kita semua supaya memberi perhatian lebih kepada kelapa sawit. Sawit ini anugerah yang mahakuasa yang diberikan kepada Indonesia, harus kita jaga, amankan, dan lestarikan dengan baik," ungkapnya di Kementan, Jakarta, Rabu (7/3/2018).
Menurutnya, sawit adalah tanaman yang paling efisien yang menghasilkan energi dibandingkan tanaman lainnya. Bahkan dia menyebutkan saat ini konsumen sawit berharap bisa membeli produk-produk sawit dengan harga murah sehingga membuat permainan supaya daya saing Indonesia lemah. Oleh karenanya dia meminta petani perkebunan sawit dalam negeri fokus merawat sawitnya agar menghasilkan.
Baca Juga: Setelah Beras, Data Sawit Indonesia Masih Belum Beres
"Saya minta supaya sawit dipelihara, dengan berbagai isu negatif, di mana ini dimanfaatkan di pasar nasional maupun internasional. Oleh karena itu saya minta kepada pemangku kepentingan supaya kita jangan larut kepada permainan mereka. Tapi kita imbangi permainan mereka dengan menunjukkan mari kita tunjukkan kebanggaan kelapa sawit bisa menopang perekonomian negara ini bahwa dengan melaksanakan tata kelola yang baik yang berkelanjutan dan berdaya saing," jelasnya.
Lanjut Bambang, saat ini bahkan pemerintah sangat fokus memperbaiki perkebunan sawit di Indonesia dan petaninya juga. Maka pendataan akan terus dilakukan untuk bisa menetapkan lahan sawit di Indonesia dengan jelas.
"Sekarang kita sudah mulai fokus pada perbaikan kelapa sawit. Ada dana yang dihimpun untuk kelapa sawit yang bisa digunakan. Bisa digunakan untuk SDM, untuk penelitian, untuk promosi, yang lebih penting lagi untuk peremajaan dan sarana prasarana," tukasnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)