Menurut dia, belum ada langkah konkret dan tindak lanjut bagaimana pantai dan bukit yang indah menjadi kenyataan se bagai tempat yang bisa mendatangkan turis.
“Jadi dari hal-hal kecil, kita sebenarnya bisa membantu memperkuat sumber devisa melalui ekspor jasa yang namanya pariwisata,” tandasnya.
Baca Juga: Sumatera Utara Dapat Dana Rp1,3 Triliun dari Bank Dunia
Lebih lanjut, dia menjelaskan, saat ini banyak negara mengalami situasi perekonomian yang tidak menentu. Terlebih, setelah Gubernur Bank Sentral AS The Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell mengatakan bahwa kondisi ekonomi Amerika yang terus membaik mendorong Pemerintah AS lebih agresif menaikkan tingkat suku bunga. Pernyataan tersebut sudah pasti mengirimkan sinyal yang kurang baik tidak hanya untuk Indonesia, tapi juga seluruh dunia. Nilai tukar dolar akan menguat terhadap hampir seluruh mata uang dunia, tidak terkecuali rupiah. Selain pelemah an rupiah, tantangan lain yang di hadapi Indonesia adalah indeks pasar modal yang terkoreksi.
Demikian juga dengan imbal hasil perdagangan (trading) Surat Utang Negara (SUN) yang naiknya tidak terlalu tinggi. “Ke depan permasalahan eksternal tersebut tentunya harus diantisipasi dan diwaspadai agar tidak mengganggu kondisi perekonomian nasional,” ujarnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)