JAKARTA - Bank Indonesia (BI) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi di kuartal I 2018 lebih tinggi dibandingkan periode yang sama di tahun lalu, namun lebih rendah dibandingkan kuartal IV 2017 sebesar 5,19%.
"Kalau BI lihat pertumbuhan di kuartal I itu akan lebih baik dibandingkan kuartal I 2017 tapi tingginya tidak setinggi kuartal IV 2017. Jadi kuartal I lebih rendah dibanding kuartal IV 2017," tutur Gubernur BI Agus Martowardojo, di Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (13/3/2018).
Baca Juga: Sektor Industri Didorong Jadi Tulang Punggung Pertumbuhan Ekonomi
Menurut Agus, masih rendahnya pertumbuhan ekonomi di kuartal I tahun ini karena pola awal tahun memang seperti itu. Di mana bila dilihat sejak Desember, Januari, Febuari pertumbuhan impor tinggi.
"Kita lihat itu di kontribusi impor adalah bahan baku, itu menunjukan produksi di 2018 akan meningkat. Kami sudah jelaskan bahwa diperkirakan bulan Febuari itu neraca perdagangan masih akan defisit tapi tidak sebesar di bulan Januari," jelasnya.
Baca Juga: Ekonomi Dunia Berjalan Cepat, Bos OJK: Ini Kesempatan
Agus melanjutkan, tingginya impor tinggi menunjukan sedang berjalan dan menunjukan konsisten dengan forecast B yang memperkirakan transaksi berjalan Indonesia untuk 2018 akan sedikit melebar. Di mana dari proyeksi sebelumnya 1,7% dari GDP, di sepanjang 2017 diperkirakan 2,1%.
(Dani Jumadil Akhir)