BBM Premium Langka di Tengah Kenaikan Harga Pertalite Dinilai Wajar

Giri Hartomo, Jurnalis
Senin 26 Maret 2018 14:53 WIB
Ilustrasi (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - PT Pertamina (Persero) menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite Rp200 per liter. Dengan demikian harga Pertalite saat ini menjadi Rp7.800 per liter.

Sementara itu di sisi lain, BBM Subsidi yakni Premium justru mengalami kelangkaan di sejumlah daerah. Bahkan di beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Premium justru sudah tidak lagi dijual.

Menanggapi hal tersebut, Mantan Sekretaris Jenderal Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Said Didu menilai wajar jika ada kelangkaan premium di saat harga Pertalite mengalami kenaikan. Pasalnya, di saat Pertalite mengalami kenaikan maka warga akan secara otomatis menyerbu BBM jenis Premium.

Sehingga jika diserbu terus menerus maka akan secara otomatis stok dari premium sendiri akan habis. Sementara pasokan premium kepada tiap SPBU juga terbatas.

"Pada saat (Pertalite) naik, premium (pasti) langka. Karena saat Pertalite naik masyarakat beralih ke Premium," ujarnya saat ditemui di Hotel Century Senayan, Jakarta, Senin (26/3/2018).

Menurut Said, pemerintah juga seperti dilema saat ingin menambah stok premium. Karena, stok premium sudah dibatasi oleh Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) melalui mekanisme di parlemen.

"Kelangkaan premium ini begini, kalau pemerintah memberikan stok tambahan ke Pertamina lebih dari itu (stok) maka bisa ditangkap," ucapnya.

Oleh karenanya, DPR seharusnya melakukan penambahan stok premium untuk mengatasi kelangkaan. Pasalnya terbatasnya stok premium juga berawal dari keputusan DPR-RI untuk membatasinya.

"Kelangkaan ini pemerintah jadi harus tambah lagi premium. Yang lucu adalah DPR itu kelangkaan premium padahal kan mereka yang menentukan," ucapnya.

(Fakhri Rezy)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya