Presiden Jokowi Kesal Urus Perizinan Usaha Butuh Waktu 2 Minggu

Lidya Julita Sembiring, Jurnalis
Selasa 27 Maret 2018 11:41 WIB
Presiden Jokowi memberikan kuliah umum kepada ribuan CPNS hasil perekrutan 2017 (Foto: Lidya Julita/Okezone)
Share :

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa sebagai pengabdi bangsa maka PNS harus memberikan pelayanan cepat kepada masyarakat. Hal ini dia tekankan saat memberikan kuliah umum kepada Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) perekrutan 2017.

"Harus kita ingat, pemerintah dituntut bekerja lebih cepat, lebih responsif, lebih tanggap dan lebih efisien. Birokrat juga sama, birokrasi dituntut bekerja lebih cepat, lebih responsif dan efisien," ungkap Jokowi dalam acara Presidential Lecture di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (27/3/2018).

Baca Juga: Bijak Berinvestasi Saham di Tengah Fluktuasi Pasar

Dalam hal ini, Presiden Jokowi juga menceritakan mengenai pengalamannya saat masih menjadi Gubernur DKI Jakarta. Di mana saat itu banyak keluhan yang datang dari masyarakat bahwa untuk mengurus perizinan agar mendapatkan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) membutuhkan waktu lama.

Baca Juga: Jerman Tertarik Investasi Pabrik Petrokimia di Papua

"SIUP itu hanya satu lembar, isinya nama perusahaan, nama pemilik, alamat, modal kerja, dan jenis usaha. Saya mendapatkan kabar bahwa untuk mendapatkan izin SIUP perlu waktu dua minggu. Padahal hanya tulis tadi. Hanya lima tulisan. Saya suruh coba, saya datang ke kantor perizinan, saya minta coba SIUP. Bet bet bet, saya hitung dua menit selesai. Harusnya dua menit selesai, karena memang selesai itu tadi," jelasnya.

Baca Juga: Investasi Meningkat, Oleh-Oleh Presiden Jokowi Pulang dari Selandia Baru

Lanjut Presiden, karena saat melakukannya sendiri waktunya cepat, maka dia pun mempertanyakan kepada penjaga meja depan atau resepsionis. Ternyata, yang membuat lama adalah penandatanganan di kepala kantor yang sering tersendat.

 "Saya tanya ke petugas di depan, di front desk, kenapa harus menunggu dua minggu. Ternyata yang lama itu yang tanda tangan di lantai 3. Ini kepala kantornya yang tanda tangan. Saya jengkel sekali. Karena keluhan itu saya dengar langsung dari dunia usaha, dari masyarakat. Saya naik ke lantai 3, saya cari kepala kantornya. Untungnya nggak ada. Saya sudah jengkel. Kalau ada gaplok langsung saat itu," paparnya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya