JAKARTA - Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB) menilai kelangkaan bahan bakar jenis Premium yang terjadi di sejumlah wilayah Indonesia sebagai strategi PT Pertamina (Persero) untuk menaikkan harga jualnya. Saat ini Premium dibanderol seharga Rp6.550 per liter.
Direktur Eksekutif KPBB Ahmad Safrudin mengatakan, kelangkaan BBM jenis Premium maupun Solar bukanlah strategi Pertamina kurangi pasokan dan bukan juga keinginan menghilangkan secara perlahan bensin tersebut.
"Kelangkaan ini untuk mencari posisi tawar baru Pertamina agar Premium dinaikkan harganya," tegasnya, di Kantor KPBB, Jakarta, Selasa (3/4/2018).
Dia melanjutkan, berulang kali Pertamina sampaikan ada keuntungan yang berkurang, karena tidak ada kenaikan harga Premium, sementara harga minyak mentah terus naik. Padahal, bila melihat harga jual sekarang, keuntungan Pertamina sudah sangat besar.
"Klaim Pertamina MOPS Premium Rp5.200 per liter dengan harga di SPBU menjadi Rp6.550. Tapi harus tau spesifikasi bensin ini ternyata masih di bawah EURO I. Artinya kalau dikonversi harga itu di level Rp4.600, dari situ ada selisih Rp600 untungnya," tuturnya.