Pengakuan Dosa Mantan Bos Waskita atas Banyaknya Kecelakaan Proyek

Giri Hartomo, Jurnalis
Jum'at 06 April 2018 20:21 WIB
Foto: Giri Hartomo
Share :

JAKARTA - PT Waskita Karya menjadi perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Karya yang memiliki trek record kecelakaan konstruksi terbanyak. Tercatat ada 8 kecelakaan konstruksi dari 16 kecelakaan yang terjadi. 

Mantan Direktur Utama PT Waskita Karya M Choliq mengaku, minta maaf atas banyaknya kejadian kecelakaan tersebut. Dirinya mengakui, banyaknya kejadian (kecelakaan konstruksi)  akibat terlalu banyaknya intensitas proyek yang di kerjakan oleh perseroan. 

"Kenapa banyak produksinya ?  Karena produksinya banyak," ujarnya saat ditemui di Gedung Waskita, Jakarta, Jumat (6/4/2018).

Baca Juga :I Gusti Ngurah Putra Jadi Dirut Waskita Karya, Gantikan Choliq

Meskipun begitu, menurut Choliq, kejadian terbanyak kecelakaan terjadi pada saat pihaknya memasanga girder. Sedangkan perbandingan antara pemasangan girder dengan yang terjatuh sangat jauh. 

Artinya, hal tersebut tidak bisa menjadi ukuran. Karena, menurutnya banyak sekali girder yang terpasang tanpa mengalami insiden. 

"Memang kecelakaan paling banyak adalah saat memasang girder," ucapnya.

Choliq juga mengatakan jika, jangan melihat kinerja perusahaan hanya dari 8 bulan saja. Melainkan bandingkan berapa jumlah kecelakaan yang terjadi pada proyek Waskita Karya dalam 11 tahun belakangan. 

"Kalau melihat jangan view 8 bulan tapi 10 tahun terakhir? Lebih banyak gak? Kenapa 8 bulan terakhir banyak? Karena produksi nya banyak contoh angkat gilder yang jatuh pasang 11.000 lebih," jelasnya. 

Berikut fakta dibalik moratorium proyek jalan layang, seperti dirangkum Okezone.com :

1. Bekisting Pier Head Jalan Tol Becakayu Roboh

Tiang girder proyek Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) di Jalan DI Panjaitan, Kebon Nanas, Jakarta Timur, roboh pada Selasa (20/2/2018) sekira pukul 03.40 WIB.

Baca Juga : Waskita Karya Bagi-Bagi Dividen 2017 Rp776 Miliar

Sebagai informasi, Proyek Jalan Tol Becakayu merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dikerjakan oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk mulai tahun 2014. Adapun nilai kontrak dari proyek yang memiliki panjang 11 km tersebut adalah Rp7,23 triliun.

Kepala Divisi III PT Waskita Karya (Persero) Tbk Dono Parwoto mengatakan atas kejadian tersebut, pihaknya telah berkoordinasi dengan aparat dan pihak yang berwajib untuk segera menangani terkait masalah tersebut. Pihaknya juga ikut melakukan investigasi secara internal mengenai peristiwa tersebut sehingga hasilnya bisa diketahui secara cepat.

Berikut fakta dibalik moratorium proyek jalan layang, seperti dirangkum Okezone.com :

1. Bekisting Pier Head Jalan Tol Becakayu Roboh

Tiang girder proyek Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) di Jalan DI Panjaitan, Kebon Nanas, Jakarta Timur, roboh pada Selasa (20/2/2018) sekira pukul 03.40 WIB.

Sebagai informasi, Proyek Jalan Tol Becakayu merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dikerjakan oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk mulai tahun 2014. Adapun nilai kontrak dari proyek yang memiliki panjang 11 km tersebut adalah Rp7,23 triliun.

Kepala Divisi III PT Waskita Karya (Persero) Tbk Dono Parwoto mengatakan atas kejadian tersebut, pihaknya telah berkoordinasi dengan aparat dan pihak yang berwajib untuk segera menangani terkait masalah tersebut. Pihaknya juga ikut melakukan investigasi secara internal mengenai peristiwa tersebut sehingga hasilnya bisa diketahui secara cepat.

2. Pemberhentian Proyek Elevated 

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan, keputusan pemberhentian sementara pengerjaan proyek layang merupakan perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi). Orang nomor satu di Indonesia tersebut meminta semua proyek elevated dievaluasi, lantaran banyak terjadi kecelakaan kerja.

"Seluruh proyek di Indonesia, mau tol di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, jembatan Papua, LRT. Jadi yang elevated yah, semua berhenti yah," tuturnya, di Kementerian PUPR, Jakarta, Selasa (20/2/2018).

Menurutnya, pemberhentian sementara proyek ini tidak akan mengganggu target penyelesaianya. Seperti LRT Palembang yang disiapkan untuk menyambut Asian Games 2018. "Nanti kita perhitungkan, enggak mungkin setahun berhenti. Ini kan PSN mana yang dievaluasi," tuturnya.

3. Evaluasi Pengerjaan Proyek 

Saat ini, perseroan akan mengevaluasi metode pengerjaan proyek layang yang sudah dilakukan. Nantinya, hal tersebut akan menjadi penilaian oleh Tim Komite Keselamatan Kontruksi.

"Jadi kami saya sama Pak Joko kencang kejar tim untuk evaluasi metode kita, supaya kita memberikan keyakinan metode kita ini Insya Allah enggak terlalu lama," ujarnya.

4. Proyek Milik BUMN Konstruksi, Waskita Punya Kinerja Buruk

Sekadar informasi, musibah di proyek Becakayu menambah catatan buruk kinerja dari BUMN konstruksi. Pasalnya ini adalah proyek keenam Waskita yang bermasalah setelah sebelumnya sudah ada 5 proyek yang dikerjakan mengalami kecelakaan kerja.

Adapun kelima proyek tersebut adalah, proyek pembangunan Light Rail Transit (LRT) Palembang, Jembatan penyeberangan Jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi, girder proyek Pembangunan Jalan Tol Paspro (Pasuruan Probolinggo), crane proyek jalan Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated) dan kontruksi girder proyek Pembangunan Jalan Tol Pemalang-Batang.

 

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya