JAKARTA – Penguatan dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah dinilai Pakar Ekonomi dari Universitas Airlangga (Unair) Wisnu Wibowo akan menimbulkan aksi spekulasi para eksportir atau pelaku bisnis atas keuntungan yang mereka peroleh. Misalnya dengan menimbun dolar atau menahan devisa hasil ekspor di luar negeri.
Baca Juga: Rupiah Melemah, Pengamat: Hasil Ekspor Jangan Diparkir di Singapura
“Nah, hal itu tentu akan memperberat tekanan terhadap rupiah,” ungkapnya saat dihubungi, Rabu (25/4/2018). Seperti diketahui, saat ini nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hampir menyentuh Rp14.000.
Menurutnya, dibutuhkan kebijakan khusus yang mengatur agar para eksportir tidak menahan devisa hasil ekspor di luar negeri, tetapi harus segera masuk ke dalam negeri.