JAKARTA – PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) pada kuartal I/2018 berhasil menyalurkan kredit bruto sebesar Rp179,1 triliun atau mengalami kenaikan sekitar 1,8%.
Dari total penyaluran kredit tersebut, kredit konsumer tercatat sebesar Rp48,1 triliun (27%), dan kredit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) mencapai Rp35,1 triliun (20%). Wholesale banking menyumbang proporsi terbesar dari kredit yang disalurkan, dengan kredit korporasi sebesar Rp65,2 triliun (36%), dan kredit Komersial sebesar Rp30,7 triliun (17%).
“Strategi yang kami ambil untuk fokus pada kredit pemilikan rumah atau pun segmen UKM terus menampakkan hasil, dengan angka pertumbuhan masing-masing 9,9% dan 5,3%, sementara kredit korporasi dan komersial tumbuh masing-masing 7,3% dan 4,9%,” kata Presiden Direktur CIMB Niaga Tigor M Siahaan di Jakarta kemarin.
Adapun perolehan laba bersih konsolidasi (unaudited) sebesar Rp877 miliar atau naik sebesar 37,0%. Pertumbuhan laba bersih tersebut, didukung oleh pendapatan nonbunga atau non-interest income sebesar 38,5% menjadi Rp992 miliar serta penurunan pada biaya pencadangan sebesar 21,2%.
Baca Juga: CIMB Niaga Cetak Laba Rp3 Triliun
Pendapatan operasional juga naik 5,6% menjadi Rp4,0 triliun, sedangkan biaya meningkat 4,4% menjadi Rp2,0 triliun. “Perbaikan progresif yang kami lakukan terkait pengelolaan kualitas aset berhasil menurunkan biaya pencadangan sebesar21,2%,” urai dia.
Semen tara itu, total aset mencapai Rp257,5 triliun, naiksebesar8,7%. Di sisi lain, total penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) tercatat sebesar Rp191,5 triliun, didorong oleh pertumbuhan CASA sebesar 7,4%. Ada pun capital adequacy ratio (CAR) CIMB Niaga tercatat sebesar 19,13%.