Disindir Presiden, Pertamina: Sumur Eksplorasi Lebih Banyak dari Operator Lain

Feby Novalius, Jurnalis
Rabu 02 Mei 2018 15:29 WIB
Presiden Jokowi (Foto: Feby/Okezone)
Share :

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyindir realiasi investasi yang dilakukan oleh PT Pertamina (Persero). Menurutnya sejak beroperasi pada 1970, investasi eksplorasi perseroan ternyata tidak besar.

Baca Juga: Pertamina Setor Dividen Rp8,57 Triliun

Menanggapi hal tersebut, SVP Upstream Business Development Pertamina Denie Tampubulon mengatakan, apa yang disampaikan Presiden merupakan arahan bagi perseroan. Karena itu, Pertamina akan perbanyak eksplorasi ke depannya.



"Cuma nanti dicek juga sama teman SKK Migas. Saya sudah bilang Pertamina itu sebetulnya kalau di Indonesia jumlah sumur eksplorasi yang kita bor itu lebih banyak dari operator-operator lain. Kita mungkin ngebor sekitar 70-80% dari sumur eksplorasi di Indonesia dari kita," tuturnya, di JCC, Jakarta, Rabu (2/5/2018).

Dia mencontohkan, pada tahun lalu, Pertamina melakukan eksplorasi terhadap 15 wilayah kerja. Tahun ini direncanakan ngebor di atas 20 sumur eksplorasi.

Baca Juga: Pipa Balikpapan Bukan Bocor, Pertamina Siap Gugat Kapal MV Ever Judger

"Jadi kita akan lanjutkan. Memang challenge kita working area Pertamina kan area mature jadi memang kalau secara geologi sifatnya mature (lapangan tua) itu tentunya bukan lagi area yang bisa discovery (ditemukan) yang seperti di green area yang baru sama sekali ya. Jadi agak terbatas size-nya," tuturnya.

Meski demikian, Pertamina akan terus melakukan eksplorasi karena tidak menutup kemungkinan di area yang mature  masih bisa ada potensi-potensi yang besar.



"Nah yang kita sangat banggakan tahun lalu itu baru sumur pertama Sumur Parang itu. Pertamina bagaimana kinerja eksplorasi Pertamina. Mungkin nanti dari kita mesti buat semacam exposure seperti apa eksplorasi kita sebetulnya," tuturnya.

 

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya