Menurut Basuki, ada beberapa pertimbangan mengapa perakitan lengkungan tersebut dilakukan di lokasi. Salah satunya adalah, kondisi geografis dan kerawanan bencana.
Baca juga: Siap Sambut Pemudik, Begini Kondisi Jalan Tol Batang-Semarang
Perakitan lengkungan pada Jembatan Holtekamp di pabrik lantaran wilayah Jayapura rawan gempa. Sementara, di lokasi tempat Jembatan Kalikuto dibangun, relatif tidak rawan gempa sehingga aman untuk dirakit langsung di lokasi.
Alasan lainnya, Jembatan Kalikuto memiliki beban yang cukup berat bila harus dirakit terlebih dahulu. Diperkirakan, beban dari lengkungan tersebut mencapai 2.400 ton.
"Kalau ini di-assembling di Jakarta atau di manapun bawanya akan susah. Sehingga ini di knock down, menjadi 12 pieces, 6-6, sekarang sudah dipasang 5-5, satu lagi tinggal nanti ditemukan," jelasnya.