Dia menjelaskan, depresiasi terdalam dialami oleh negara Argentina dan Turki. Di mana sejak Januari hingga saat ini (year to date) mata uang Argentina terdepresiasi 32%, disusul Turki sebesar 18%. Sementara, mata uang Brasil terdepresiasi 14%, Rusia sebesar 9%, India sebesar 7,7%, Filipina sebesar 6,7%, serta Indonesia sebesar 5,7%.
"Rusia, negara yang sekarang lagi ada ajang bola dunia saya terdepresiasi. Ajang bola seluruh dunia itu kan mestinya akan positif, tapi ini terdepresiasi 9%. Kita (Rupiah) hanya 5,7%" katanya.
Sementara itu, mata uang Singapura juga turut terdepresiasi 2,4%, Thailand sebesar 1,6%, juga Hong Kong sebesar 0,4%.
"Hong Kong itu jarang sekali depresiasi. Biasanya dolar AS menguat, dolar Hong Kong menguat, tapi ini melemah. 0,4% itu artinya pelemahan yang besar buat mata uangnya," katanya.